BERITABETA.COM, Piru – Pasca-ditemukan tiga kasus gizi buruk di Desa Waisala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Komisi I DPRD SBB meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB agar segera mengevaluasi kinerja Kepala Puskesmas di sejumlah desa.

Evaluasi ini harus dilakukan untuk memastikan maksimalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan pihak Puskesmas, terutama Puskesmas Waisala.

Penegasan ini disampaikan  Ketua Komisi I DPRD SBB, Jamadi Darman kepada wartawan  di Piru, Sabtu (28/12/2019).

Menurut Darman, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pemkab SBB, menyangkut penderita gizi buruk yang menimpa tiga balita di Desa Waisala, merupakan sebuah hal yang wajib ditangani secepatnya.

Untuk itu, kata Darman, dirinya bersama teman-teman komisi telah berkunjung ke Desa Waesala. Dalam kunjungan itu, mereka menemukan fakta adanya tiga balita penderita gizi buruk di desa tersebut.

Ketiga balita penderita gizi buruk  tersebut, kata Darman, masing-masing,  balita atas nama Mawar dari Dusun Ulusadar, Jamadin asal Desa Waesala dan Fathin asal Dusun Ulusudar.

“Kami sangat terpukul, saat melihat kondisi ketiga balita itu dalam kondisi  terbaring lemah dengan penderitaan gizi buruk yang dialaminya,”bebernya.

Menurutnya, saat ini balita yang bernama Fathin, sudah dirawat di RSUD Piru. Sedangkan dua balita masih berada di Desa Waesala. Bahkan kata Darman , dua balita yang senasib dengan Fathin ini, belum mendapat perawatan, masih tetap terbaring lemah di rumah keluarga orang tua mereka.

Menyikapi hal ini, politisi PAN SBB ini meminta, kepada Dinas Kesehatan, agar secepatnya  menangani kedua balita penderita gizi buruk ini.

“Kiranya segera turun langsung ke Desa Waesala, sekaligus mengambil langkah preventif untuk membawa kedua bocah itu ke RSUD Piru, agar mendapat perawatan yang lebih preventif,” desaknya.

Ia mengaku menyesal dengan kinerja para Kepala Puskeskam, terutama Kepala Puskemas Waesala yang dinilai tidak proaktif melihat masalah ini.

“Saya minta Pemerintah Daerah jangan main-main terhadap masalah ini, terutama Dinas Kesehatan. Sebab, masalah ini sangat berdampak pada moto “Kase Bae SBB”. Masalah kecil ini saja tidak bisa diselesaikan, bagimana dengan masalah yang lebih besar,” urainya dengan tegas.

Pantauan beritabeta.com, kunjungan pengawasan Komisi I DPRD SBB dipimpin langsung Ketua Jamadi Darman dan didampingi Sekretaris Komisi, Eko Budiono, serta anggota Komisi II, Lusya Setitit.  Kunjungan dilakukan di Desa Waesala dan berakhir di RSUD Piru (BB-AT)