Event Pesparani Dinilai Sebagai Berkat Untuk Maluku
BERITABETA, Ambon – Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi menilai kehadiran event keagamaan berskala Nasional Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) umat Katolik ke I di Provinsi Maluku pada 28 Oktober 2018 mendatang, merupakan kumpulan berkat.
Berkat bagi Maluku pada umumnya dan keuskupan khususnya karena dipercayakan negara dan Gereja Katolik Indonesia untuk menyelenggarakan Pesparani yang pertama kalinya di Maluku.
“Saya katakan berkat karena lewat Pesparani ini Tuhan mencurahkan cinta-Nya kepada Provinsi Maluku. Karena akan banyak umat Katolik dari seluruh daerah di Indonesia yang akan hadir. Dan kehadiran umat juga merupakan ungkapan kehadiran Tuhan,” ungkap Mandagi melalui pers rilis Humas LP3KN yang diterima beritabeta.com, Kamis (18/10/2018).
Menurut Uskup, melalui Pesparani diungkapkan seluruh umat beragama di Maluku selalu hidup rukun satu sama lain. Mandagi menyebut, terbukti Umat Islam, Kristen Protestan, Hindu dan Budha terlibat dalam hajatan besar umat Katolik ini.
“Jadi ini sebuah berkat persatuan lewat Pesparani ini. Pesparani hanya alat. Kita tidak diselamatkan oleh Pesparani. Tapi kita diselamatkan oleh persaudaraan dan cinta kasih yang terwujud dalam Pesparani itu,” papar Mandagi.
Selain itu, Pesparani menggerakan maju perekonomian Maluku. Kehadiran peserta yang datang akan memberikan repatriasi keuntungan bagi hotel, restoran, perusahaan transportasi, pengelola pariwisata, tokoh-tokoh cindera mata, dan lain-lain.
“Kalau sebelumnya orang khawatir datang ke Maluku karena pernah dilanda konflik, maka dengan Pesparani ini semakin menguatkan kesadaran orang bahwa Maluku adalah daerah yang aman, rukun dan religius. Ini akan menjadi contoh sekaligus pelajaran terbaik bagi mereka yang ingin belajar tentang bagaimana merawat kedamaian,” tandas Mandagi.
Diketahui, dalam pegelaran Pesparani yang bertemakan “Persaudaraan Sejati” ini akan dilombakan berbagai mata lomba.
Antara lain, lomba Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian Dewasa, Paduan Suara Gregorian Anak-Remaja, Menyanyikan Mazmur Dewasa, Menyanyikan Mazmur Remaja, Menyanyikan Mazmur Anak, Cerdas Cermat Rohani Anak, Cerdas Cermat Rohani Remaja, dan Bertutur Kitab Suci Anak.
Untuk mengikuti kegiatan ini, para peserta telah mengikuti proses seleksi di provinsi masing-masing. Diperkirakan para peserta dan tim pendukung yang hadir sebanyak 8.000 orang. Jumlah ini belum termasuk undangan, panitia lokal, panitia pendukung, aparat keamanan, serta pengurus LP3KN (BB/DIO)