Gubernur Himbau Jaga Keamanan Jelang Pesparani
BERITABETA, Ambon – Gubernur Provinsi Maluku, Said Assagaf meminta agar seluruh elemen dan masyarakat di Maluku dapat menjaga keamanan jelang pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) tingkat Nasional di Kota Ambon.
Seruan ini, merupakan satu dari sekian poin kesepakatan rapat yang dilaksanakan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku, menanggapi surat pernyataan MUI pusat, terkait insiden pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jawa Barat.
“Terkait pembakaran bendera HTI yang berisi kalimat Tauhid, saya minta untuk kita sikapi dengan baik. Proses hukum sudah berjalan, tiga pelaku sudah diamankan. Dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kita tunduk kepada keputusan ini, tanggung jawab kita menjaga agar suasana aman damai ditengah-tengah masyarakat,” ungkap Assagaf kepada wartawan usai memimpin rapat Forkopimda Maluku, di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Rabu (24/10).
Gubernur Assagaff mengatakan, point yang disepakati bersama dalam rapat adalah menjaga ketentraman menyongsong kegiatan Pesparani Nasional pada 27 Oktober – 2 November di Kota Ambon.
Disamping itu, kata Gubernur, berbagai isu yang berkembang berkaitan dengan pembakaran bendera harus disikapi dengan baik dan bijak, serta menyebarluaskan surat pernyataan MUI berisi lima point penting, agar dipahami masyarakat.
Diakuinya, MUI Maluku juga akan menggelar rapat bersama semua rektor universitas, OKP, Ormas, Tokoh Agama, untuk bersama-sama menjaga keamanan di Maluku. Masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh, dan menyerahkan penanganan insiden itu kepada pihak kepolisian, serta tidak terbawa permainan dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Membangun negeri ini terlalu susah, sangat mahal, jangan sampai ada yang mau sengaja membuat kita tidak enak antara satu dengan yang lain. OKP, Ketua NU, Muhamadiyah, Anshor juga sudah bicara. Pangdam, Kapolda juga sudah. Kita sikapi dengan bijak,” ungkapnya.
Assagaff juga mengingatkan, pentingnya menciptakan keamanan, agar para tamu yang hadir pada kegiatan Pesparani di Kota Ambon merasa aman. Pers juga diminta untuk ikut berperan menyongsong kegiatan Pesparani.
“Jika ada indikasi , segera lapor kepada aparat keamanan, saya punya nomor, pak kapolda semua orang tahu. Silahkan, terbuka, lapor segera. Jangan biarkan masalah kecil jadi besar. Kita semua pernah menghadapi situasi sulit, sekarang jangan mundur lagi,”pintanya.
Hal serupa juga disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Po. Royke Lumowa. Dikatakan, persoalan yang terjadi di Garut, Jawa Barat sudah ditangani Polda setempat dan Mabes Polri.
Sedangkan Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo menegaskan, himbauan dari MUI pusat sudah sangat jelas. Persoalan itu sudah ditangani pihak berwajib.
“Oknum-oknum pelaku sudah diusut. Untuk itu kita imbau, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda semua supaya jangan kita terkontaminasi dan terprovokasi dengan hal-hal seperti itu sehingga keamanan tetap terjaga,”tukasnya (BB/DIA)