BERITABETA, Ambon   – Ungkapan duka cita terus mengalir atas musibah  jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang menewaskan 181 penumpang dan tujuh kru pesawat. Ucapan bela sungkawa juga disampaikan Keuskupan Amboina. Uskup Diosis Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, ditengah perayaaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Nasional I di Maluku,  turut menyampaikan rasa dukanya.

“Atas nama Pesparani,  umat Katolik dan secara umum kami di Maluku,  kami berduka cita. Walaupun kami sementara berpesta dan bernyanyi,  kami tetap mendoakan para korban semoga diterima di sisi Allah,  serta keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan kekuatan,” tandasnya kepada wartawan di Rumah Keuskupan Ambon,  Selasa (30/10/2018).

Tentu saja,  kata dia kejatuham dari pesawat Lion Air ini,  menjadi pelajaran bagi pemerintah dan pengelola penerbangan, serta menyangkut keselamatan umat manusia.

“Tidak tahu apakah ini kesalahan manusia atau apa dan ini menjadi peringatan bagi operator penerbangan  untuk tidak mengorbankan manusia terlalu banyak dengan kejatuhan pesawat, jangan dipakai untuk mengurangi bangsa Indonesia karena manusianya sudah terlalu banyak,” tandas Uskup Mandagi.

Secara khusus,  lanjut dia,  Keuskupan Amboina dalam missa kudus nanti,  akan ada intensi khusus bagi  para para korban. Untuk itu, dia mengajak tidak saja umat Katolik,  tapi seluruh masyarakat di Maluku untuk turut berduka cita atas kejadian ini.

“Pesparani kali ini juga menjadi ungkapan bela rasa terhadap orang-orang yang juga terkena bencana alam Tsunami seperti di Palu Donggala dan Sigi,” tambahnya.

Dana kolekte saat misa pembukaan dan penutupan Pesparani Katolik Nasional Pertama di Lapangan Merdeka Ambon akan disumbangkan kepada korban bencana tsunami di Palu dan Donggala. (BB/DIA)