Umat Islam di Ambon Siap Tampung Peserta Pesparani
BERITABETA, Ambon – Ketua MUI Maluku Abdullah Latuapo menyatakan umat Islam di Kota Ambon siap menampung peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I yang penyelenggaraannya di Ambon pada 27 Oktober-2 November 2018.
“Kami sudah menyiapkan rumah warga di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau dan Kelurahan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe untuk menampung peserta Pesparani Katolik Nasional,” katanya di Ambon, Rabu (24/10/2018)
Persiapan rumah warga itu menyikapi kemungkinan hotel maupun penginapan di Kota Ambon tiak cukup menampung peserta maupun penggembira Pesparani.
Umat Islam di dua daerah itu yang siap menampung peserta Pesparani Nasional agar memperhatikan kondisi rumah, kamar, WC, dan ketersediaan air.
“Kami tidak memprioritaskan rumah harus mewah. Terpenting, kamar mandi maupun wc bersih dan terjamin ketersediaan air,” ujar Abdullah.
Selain itu, para tokoh masyarakat maupun agama di Batu Merah dan Waihaong agar memperhatikan kebersihan lingkungan dan sistem keamanan lingkungan agar mewujudkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur.
“Kami bertekad memprogramkan Maluku menjadi laboratorium kerukunan antarumat beragama, baik di Tanah Air maupun internasional sehingga jalinan keharmonisan umat beragama yang ditunjukan saat penyelenggaraan MTQ maupun Pesparawi harus dicerminkan juga di Pesparani Nasional,” kata Abdullah.
Dia merujuk penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIV di Kota Ambon pada 8-19 Juni 2012 dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon pada 2-12 Oktober 2015.
“Ini bukan pertanda balas budi dari peran serta umat Kristen saat penyelenggaraan MTQ Nasional di Ambon pada 2012 yang dinilai sukses,” ujar Abdullah.
Sebelumnya, Uskup Diosis Ambon Mgr. Petrus Mandagie mengungkapkan sukacita karena Pesparani bisa dilaksanakan secara nasional sebagaimana MTQ maupun Pesparawi.
“Sebenarnya Pesparani ini pestanya umat Katolik, tetapi yang menyelenggarakan justru umat Muslim, Protestan, Hindu, dan Buddha di Maluku sehingga itu yang hebat. Ini akan menjadi luar biasa karena gaungnya juga internasional, pasti Vatikan akan memperhatikannya,” ujarnya (BB/ANT/DIO)