Catatan : Mary Toekan (Pemerhati Sejarah Islam)

Hinaan terhadap Rasulullah SAW dan ibunda Aisyah RA yang dilontarkan oleh dua politisi partai yang berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata Party (BJP), menuai protes keras umat Muslim dari berbagai negara Islam.

Nupur Sharma diketahui membuat pernyataan tersebut selama debat TV berjudul "The Gyanvapi Files" pada 26 Mei, di saluran Times Now. Sementara Naveen Kumar,  disebut membuat cuitan yang tidak pantas beberapa waktu lalu. [Republika 7/6/2022] .

Sejumlah negara - negara Islam langsung bereaksi, termasuk negeriku tercinta.

Kini, di negara - negara Teluk, tagar boikot barang - barang India menjadi tren di Twitter. Para pedagang mulai menurunkan produk - produk India dari rak - rak toko - toko mereka.

India sejak di bawah kendali PM Narendra Modi dari Partai BJP, menjadi negara yang kerap menyulut api permusuhan dengan umat Islam India.

Semangat anti Islam di tuangkan dalam sederet undang - undang yang menyulitkan lebih dari 213 juta warganya yang beragama Islam.

Tak hanya larangan hijab, setelah mengusik masjid - masjid, regulasi anti perpindahan agama hingga amandemen kewargaan negarapun dikeluarkan di negaranya.

Mereka lupa bahwa sejarah negerinya penuh dengan mahakarya umat Islam yang telah memberi kontribusi besar dalam perjalanan kisah negerinya.

Siapapun yang menjelajahi India, akan melihat nuansa Islam kental dalam arsitektur bangunan - bangunan yang menyesaki kota - kotanya.

Ada banyak bangunan megah yang menjadi saksi keagungan peradaban Islam di negeri Shahrukh Khan ini. Bahkan penggunaan gelar Khan di Asia Selatan masih ada hubungannya dengan Kerajaan Mughal yang masih keturunan Turki - Mongol,  meski tak semua Khan adalah Turki - Mongol namun setidaknya mereka generasi penerus Muslim di sana.

Taj Mahal, Masjid Jama’ di kawasan Old Delhi, Kompleks Qutb Minar ( menara tertinggi di India yang ditulis dengan hiasan kaligrafi Arab ), Taman Makam Humayun ( makam Kaisar kedua Daulah Mughal ), Masjid Fatehpur dan banyak bangunan megah lainnya adalah warisan peninggalan Islam.

Jejak ini  menunjukkan betapa peradaban Islam pernah mewarnai tanah Hindustan hingga membawa mereka ke puncak peradaban.

Islam bukanlah agama baru di India. Cahaya hidayah bersinar dan merebak di wilayah ini sejak abad ke- 7 M. Kedatangan Malik Ibnu Dinar dan 20 sahabat Rasulullah SAW di sambut penduduk wilayah itu dengan sukacita.

Apa pasal ? Sebab dengan ber-Islam, mereka terbebas dari sekat - sekat kasta.

HG Rawlinson dalam Ancient and Medieval History of India pun menyatakan, orang Arab Muslim pertama datang di tanah India pada akhir abad ke-7 M.

Para sahabat ini menginjakkan kaki di Kodungallur, Kerala. Berawal dari sini, penduduk negara Asia Selatan ini merasakan hangat hidayah Islam.

Seperti Rasulullah SAW, selalu saja bangunan yang pertama kali di buat di mana kaki menjejak adalah rumah pemilik alam semesta, Allah SWT.

Malik membangun masjid pertama di daratan India dengan bentuknya seperti candi pada tahun 629 M. Para ahli sejarah Islam mengatakan setelah masjid yang dibangun Rasulullah SAW di Madinah, masjid ini adalah masjid kedua di dunia yang dipakai shalat Jumat.

Melalui Daulah Mughal, peradaban Islam di India mencapai puncaknya pada abad ke-10 dan 11 M. Tercatat dalam sejarah para Sultan Mughal yang menggores riwayatnya dengan tinta emas diantaranya Sultan Akbar ( 1556 - 1605 ) dan Sultan Jahangir ( 1605 - 1627 ).

Sejarawan Hindu India, Jadunath Sarkar dalam bukunya " A History of Jaipur " sendiri mengakui bahwa keberhasilan Daulah Mughal terutama pada periode kekuasaan Sultan Akbar  membuat proses interaksi dan pertukaran pikiran antara bangsawan Muslim dan Hindu di lingkungan kerajaan, pada akhirnya melahirkan akulturasi dua kebudayaan.

Takdirpun diputuskan. Kebesaran Islam Daulah Mughal perlahan surut, lalu meredup di akhir abad ke- 12 M hingga Inggris bertandang ke sana.

Tekanan yang begitu kuat pada umat Islam dalam masa kolonial ini, memicu konflik politik yang memakan korban 13 ribu jiwa antara umat Muslim dan Hindu.

Pemimpin Muslim kharismatik yang sangat di dengar suaranya, Muhammad Ali Jinnah berbicara dengan wibawa dan ketegasannya di hadapan Pemerintah Inggris dan Partai Konges untuk membentuk pemerintahan sementara. Beliau memboikot rencana sidang Dewan Konstitusi pada 1946. 

Akhirnya, Pemerintah Inggris memutuskan menyerahkan kedaulatan kepada kedua Dewan Konstitusi, India diberikan kepada umat Hindu dan Pakitsan untuk umat Islam. Pada 14 Agustus 1947 lahirlah Pakistan sebagai negara Islam di Asia Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Xinjian, Cina.