Mengapa banyak kaum Muslimin tak tahu tentang kisah perjalanan Islam ? Sejarah ini memang sengaja ditenggelamkan agar kaum Muslimin buta akan masa kebesarannya.

Salah siapa ? Yup ! Yang salah kita sendiri. Malas untuk memutar kembali kepala kita sekedar menoleh kebelakang. Gampang menerima hidangan yang disediakan, lalu mengangguk - angguk membeo tanda setuju dengan kelezatannya.

Cukup sudah kita tumbuh menjadi kaum yang inferior. Begitu terkagum - kagum dengan bangsa Barat,  menjadi kaum yang tak bangga dengan syariat sendiri.

Sementara di belahan bumi Barat, penulis Perancis Maurice Bucaille dalam bukunya

"Taurat, Injil, Al - Qur'an dan Sains Modern " menjelaskan, " Kita mengetahui bahwa Islam melihat ilmu pengetahuan dan agama seperti dua sisi mata uang logam. Mengkaji ilmu pengetahuan merupakan bagian dari petunjuk - petunjuk agama Islam sejak pertama kali turun.

Mempraktikkan konsep ini akan mengantarkan manusia ke arah kemajuan keilmuan yang mengagumkan, seperti pada masa peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya, sebagaimana yang dilakukan Barat sebelum kebangkitannya ". [Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia].

Mereka para cendekiawan muslim yang juga nota bene para ulama, berkecimpung dalam dunia sains mengangkat peradaban Islam menjadi mercusuar bumi. Semua bermula dari Al - Qur'an dan hadits, sumber dari segala sumber ilmu.

Islam telah menjadikan bumi ini berbinar binar dengan segala kemajuan  teknologinya, mengeluarkan Eropa dari kegelapan penuh trauma.

Lalu mengapa kita masih menjauh bahkan sebagian dari kita bahkan belum memahami dan terkesan alergi dengan syariat agama ini ?

Berkemaslah para ayah bunda, menyiapkan generasi Qur'ani dalam keluarga - keluarga kita.  Gunakan pola yang sama yang telah terbukti keunggulannya.

Raut dengan tajam budaya literasi terutama perjalanan Islam di bumi Allah. Hidupkan halaqah - halaqah, kaji huruf per huruf, kata per kata, kalimat per kalimat, apa yang di mau Allah SWT dari para guru - guru yang mumpuni.

Hindari pengajian yang membenturkan ilmu pengetahuan dan agama. Cara ini yang telah menjebloskan Barat dalam penderitaan yang berkepanjangan. Terkungkung dalam kegelapan hingga ilmu - ilmu kaum Muslimin menyelamatkan mereka hingga mereka  menghegemoni.

Kelak, ketika tiba masanya, mungkin kita hanyalah nama, tapi setidaknya ada sebuah batu yang turut kita sanggahkan dalam dinding peradaban Islam di masa datang, walau itu hanya sebesar biji zarrah sekalipun. Tak akan luput dari perhitungan Allah.

Ada andil menjadikan generasi Muslim kita menjadi bangsa terbaik dengan peradaban terbaik.seperti yang pernah Allah izinkan.

Bukan seperti buih di tengah lautan yang terombang ambing gelombang lalu terhempas di sepanjang pantai. Bukan juga bagai makanan yang dihidangkan, berhamburan terinjak - injak sebab diperebutkan orang - orang kelaparan. India adalah cerita lain dari kisah nelangsa saudara kita di bumi Syam.

Mari menginstal kembali energi Al - Qur'an dalam setiap diri kita (*)  Wallahu a'lam bishowab..