Catatan : Mary Toekan Vermeer  

Tak ada yang kebetulan ketika Allah meletakkan masing - masing surah dalam kalamullah. Al - Qur'an tak pernah meleset dalam menggunakan dan menempatkan  sebuah kata dan ayat - ayatnya. Gaya bertutur- Nya membuka tabir ilmu. Sebuah kemukjizatan yang tak dapat disangkal.

Para ulama biasa membahasnya dalam ilmu tafsir Almunasabah. Ilmu yang mencari hubungan dan kesesuaian antar ayat dan antar surah. Berbagai karya ilmiah tesis dan disertasi tak kunjung selesai meneliti Kitab suci umat Islam ini.

Banyak kisah dalam Al - Qur'an justeru lebih indah dilihat dengan cara tafsir daripada menggunakan pola sejarah. Bersama para guru yang mumpuni, mentadaburi kitab ini, di situ  akan kita temui hanya dengan satu kata saja Al - Qur'an mampu menjawab sebuah pertanyaan besar.

Sebanyak 13 halaman, surah Yusuf utuh diriwayatkan. Sejak Yusuf kecil hingga berkuasa di Mesir. Namun kisah sepanjang itu sama sekali tidak menyebut kata " Fir'aun ", seperti tertulis pada kitab suci lain. Kata yang digunakan Al - Quran untuk menyebut penguasa Mesir dalam kisah Yusuf AS adalah kata ‘ Al - Malik ’(Raja). Tapi bukankah penguasa Mesir itu bergelar Fir'aun ?

Setelah melalui begitu banyak penelitian, para ahli sejarah dunia akhirnya mengakui ketepatan kata dalam Al - Qur'an. Mereka temukan dalam sejarah Mesir Kuno, ternyata penggunaan istilah Fir'aun untuk penguasa Mesir baru digunakan 200 tahun setelah masa hidup Nabi Yusuf AS. Sebelumnya, penguasa negeri piramida ini bergelar Raja.

Lalu bagaimana mungkin Rasulullah SAW, seorang yang ummi ( buta huruf ), tak pernah belajar sejarah mampu mengetahui hal - hal detil seperti itu dalam histori Mesir Kuno ?

Begitu banyak perumpamaan maupun kata - kata berserakan dalam kitab ini, mengambang menjadi matematika Al - Qur'an, selalu sepadan dengan ilmu dunia yang bahkan baru ditemukan abad ini.

Maka jawabannya tak lain kecuali kitab ini sesungguhnya wahyu Allah SWT. Tak ada keraguan, petunjuk bagi orang - orang yang bertaqwa.

Kasus Palestina sudah Allah sinyalkan 1400-an  tahun lalu. Al - Qur'an memberi inspirasi dalam surah Al - Hasyr. Abdullah bin Abbas RA, penghulu dari semua ulama tafsir mengatakan, Surah Al - Hasyr adalah surah yang membahas tentang Yahudi bani Nadhir.