BERITABETA.COM, Bula — Kelompok tani Eri Subun di Negeri Administratif Kwamor Kecil Mata Wawa, Kecamatan Seram Timur [Sertim], Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] mulai fokus melakukan budidaya kacang tanah.

Kepala Desa [Kades] Kwamor Kecil Mata Wawa Abdul Mutalib Rumasukun kepada beritabeta.com di Bula, Senin (09/01/2023) mengungkapkan, dari potensi lahan, wilayah yang dipimpinnya itu sangat cocok untuk dilakukan budidaya kacang tanah.

Dalilnya, selama ini sejumlah masyarakat di desa tersebut sudah menggeluti budidaya tanaman kacang tanah, namun hanya dalam jumlah sedikit lantaran bergerak secara individu dengan ketersediaan peralatan seadanya.

"Sebelum-sebelumnya masyarakat ada yang tanam kacang tanah ini. Kalau dilihat secara kasat mata, Kwamor Kecil Mata Wawa memang layak untuk penanaman kacang tanah," ungkap Abdul Mutalib Rumasukun.

Rumasukun membeberkan, sejak sabtu akhir pekan kemarin, kelompok tani yang menjadi lokus program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu [Tekad] SBT ini memulai kegiatan pembongkaran lahan dengan didampingi fasilitator.

"Sejak hari sabtu itu sudah pembongkaran lahan. Kegiatan awal ini didampingi langsung rekan-rekan dari pendaping Tekad SBT. Tentu, sebagai pemerintah desa, kami sangat berterimakasih kepada para fasilitator program Tekad ini," bebernya.

Secara terpisah, Fasilitator Kecamatan Seram Timur Fauzan Mahulette mengungkapkan, tugas pokok yang dilakukan fasilitator yakni mendampingi kelompok tani dalam urusan administrasi, pendampingan saat awal tanam, panen dan pemasaran.

"Pendampingan ini rutin, jadi kami tetap kawal mereka punya progres dari minggu ke minggu, mulai dari tanam sampai panen. Karena kita ada punya kader desa yang asli anak desa setempat untuk pengawasan progres kelompok. Jadi ada pengawasan tiap hari dari kader desa kami, nanti dia laporkan ke kita yang di kecamatan," ungkap Fauzan Mahulette.

Dia mengaku, setelah proses pembongkaran lahan yang sementara berjalan ini, direncanakan kegiatan penanaman akan dimulai pada munggu kedua bulan Januari 2023 ini.

Kegiatan penanaman tambah dia, akan dibagi dalam tiga sesi atau tiga kali penanaman dengan jangka waktu yang berbeda, sehingga waktu panennya dapat berkelanjutan.

"Penanaman ini rencana dibagi dalam tiga kali penanaman dengan jangka waktu yang berbeda, sehingga waktu panen dapat berkelanjutan. Jadi targetnya setiap bulan ada panen hasil, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil setiap bulan berjalan," akuinya.

Alumni Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon ini berharap, melalui kegiatan budidaya kacang tanah ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Negeri Administratif Kwamor Kecil Mata Wawa.

"Harapan hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, dimana sesuai dengan tujuan program Tekad yaitu meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin masyarakat desa," harapnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi