BERITABETA.COM, Jakarta –  Menteri Badan Usaha Milik Negara [BUMN]  Erick Thohir menyatakan akan terus mendorong transformasi human capital di lingkungan BUMN dalam memasuki momentum bonus demografi di Indonesia.

Alasannya, usia angkatan kerja di Indonesia pada 2020 – 2030 akan mencapai 70% dari total populasi. Oleh karena itu transformasi human capital harus dilakukan agar bisa agile terhadap perubahan-perubahan bisnis yang akan terjadi ke depan.

"Transformasi human capital menjadi hal yang penting dan Kementerian BUMN memberi FHCI untuk ambil bagian dari transformasi ini melalui berbagai program up-skilling dan re-skilling,” kata Erick saat pembukaan The 3rd Indonesia Human Capital Summit (IHCS) yang digelar Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN yang akan dilangsungkan pada 16-17 November 2021, Selasa (16/11/2021).

Menurutnya, pengembangan human capital dan inovasi model bisnis menjadi prioritas utama Kementerian BUMN untuk menjawab tantangan masa depan. Hal ini dilakukan untuk menghadapi disrupsi digital yang terjadi saat ini. Apalag i, pandemi Covid-19 telah

Pandemi Covid-19 memunculkan tantangan besar bagi para profesional human capital management di seluruh dunia. Mereka dituntut untuk mencari cara baru dalam mengelola human capital yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Erick mengatakan, disrupsi digital akan mengubah tren pekerjaan.

“Saya challenge FHCI untuk membuat peta jalan terkait pekerjaan-pekerjaan mana yang ada di perusahaan BUMN yang ke depannya akan hilang. Mudah-mudahan kita bisa memberikan sumbangsih kepada negara. Kalau kita bisa memetakan hal tersebut, ini akan sangat membantu reshaping kita sebagai korporasi dan sebagai negara,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, disrupsi juga membawa hal positif. Ada pekerjaan yang berubah atau hilang, tetapi juga ada banyak pekerjaan-pekerjaan baru. Erick mendorong direksi BUMN untuk memastikan program kerja dan bisnis BUMN terus berjalan.

Ia juga menegaskan Kementerian BUMN juga memberi perhatian besar terhadap kepemimpinan perempuan.

“Kesetaraan gender adalah bagian dari check and balance di lingkungan BUMN. Kekuatan leader perempuan adalah empati dan soal grooming leadership, perempuan lebih baik,” ujarnya.

Ketua Umum FHCI, Alexandra Askandar, mengatakan gelaran IHCS 2021 adalah salah satu bentuk kontribusi FHCI dalam upaya  pengembangan human capital Indonesia.

“IHCS adalah agenda rutin dua tahunan yang selalu dinanti dan ditunggu-tunggu oleh dunia HC di Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata FHCI sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun SDM Indonesia yang unggul,” tuturnya.

IHCS tahun ini  mengangkat tema "Rethink, Reinvest & Reinvent". Ini diselaraskan dengan era pandemi dan paska pandemi yang telah mengubah total manajemen human capital di dunia.

Alexandra bilang, diperlukan cara dan metode baru pengembangan HCM yang sebelumnya tidak atau belum pernah dilakukan, termasuk akselerasi tranformasi teknologi digital untuk mendukung transformasi human capital Indonesia.

Dari industri perbankan, lanjutnya, bank-bank BUMN juga harus siap melakukan tranformasi digital tidak hanya dari sisi kesiapan teknologi dan sistem tetapi juga dari sisi SDM. 

Dalam menghadapi perubahan di era digital ini, Bank Mandiri misalnya menyiapkan program  up-skilling dan re-skilling sehingga tidak perlu ada pengurangan karyawan.

"Adanya digital memang banyak sekali perubahan dari sisi jenis pekerjaan, ada jenis pekerjaan yang kebutuhannya berkurang. Namun, kami sekarang tetap mengoptimalkan SDM yang ada dengan melakukan program training sehingga mereka yang tadinya kerjanya sebagai teller bisa diupgrade ke pekerjaan lain saat cabang sudah berubah menjadi digital branch," pungkasnya (BB)

Editor : Redaksi