BERITABETA.COM, Ambon  – Kepala Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong, Santoso Budi Widiarto sangat menyayangkan, Dugong (Dugong dugon) yang terdampar di Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, pada Kamis (28/2/2019) lalu, yang kemudian dipotong-potong dan dibagi-bagikan kepada warga sekitar.

“Ini sangat kami sayangkan, mengingat seluruh bagian tubuhnya dilindungi, juga kemungkinan mamalia terdampar mati tersebut membawa penyakit cukup besar dan bisa membahayakan manusia yang mengkonsumsinya,” ujar Santoso dalam siaran persnya seperti dikutip Gatra.com, Sabtu (2/3/2019).

Santoso lantas mengajak Dinas Perikanan Kabupaten SBB dan Cabang Dinas kesehatan Gugus Pulau 2 Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku untuk melakukan sosialisasi terkait jenis ikan dilindungi dan teknik penanganan mamalia laut terdampar.

Dia menyampaikan Duyung adalah salah satu dari 35 jenis mamalia laut yang tersebar di Perairan Indonesia, dan telah ditetapkan sebagai salah satu dari 20 spesies target prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang perlu dilindungi dan memiliki Rencana Aksi Nasional Mamalia Laut yang tertuang dalam Permen-KP No. 79 tahun 2018.

“Maluku sebagai salah satu lokasi simpul tempat mamalia laut terdampar di mana dalam tahun 2018 tercatat setidaknya ada 6 kejadian mamalia laut terdampar, dan 2 di antaranya adalah dugong,” terangnya.

Penanganan yang tepat dan bersifat kolaboratif, disebut Santoso, tentunya sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan dan penduduk sekitar.

“Kami menyadari bahwa keterbatasan akses baik jaringan, informasi maupun transportasi menuju lokasi merupakan salah satu faktor penyebab petugas tidak bisa segera hadir di lokasi untuk melakukan penanganan dan mencegah kejadian tersebut,” tututnya.

Menurut Santoso untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kejadian serupa, pihaknya meminta kerjasama Dinas Perikanan Kabupaten SBB serta Cabang Dinas Gugus Pulau 2 DKP Provinsi Maluku agar dapat melakukan sosialisasi terkait jenis ikan dilindungi dan teknik penanganan mamalia laut terdampar.

“Untuk membantu proses sosialisasi tersebut, kami membagikan data-data jenis ikan dilindungi dan teknik penanganan mamalia laut terdampar yang bisa diperbanyak untuk dibagikan ke masyarakat atau digunakan sebagai bahan sosialisasi,” pungkasnya. (BB-GC-DIO)