Aparat pemerintah dan polisi juga menganggapnya membual ketika membuat laporan. Sampai ketika Gayus menceritakan peristiwa itu kepada PNS (pegawai negeri sipil) Lanud Morotai bernama Demi Iwisara.

Demi melaporkannya kepada Peltu Tonny Rahmanto dari bagian komunikasi dan elektronika Lanud Morotai, selaku atasannya. “Berita itu oleh Peltu Tonny dilaporkan kepada saya, yang kebetulan diberi tugas sebagai pejabat sementara komandan Lanud Morotai, karena komandan Lanud Mayor (Pas) Sutadji sedang melaksanakan tugas ke Jakarta,” ujar FX Soepardi AS, alumni AAU 69 membuka kisahnya.

Kenali Nakamura

Teruo Nakamura lahir di sebuah kota kecil bernama Taitung di pantai timur Taiwan pada 1919. Ayahnya keturunan Jepang sementara ibunya asli Taiwan, namun Nakamura memperoleh istri asli Taiwan bernama Li Lam Yung.

Nakamura adalah salah seorang pemuda asli Taiwan yang direkrut Jepang dalam masa Perang Dunia II untuk bergabung dengan resimen infanteri Jepang di Taiwan sebagai sukarelawan pada November 1943.

Tepatnya Januari 1944, ia dipindah ke unit gerilya. Unit gerilya ini meninggalkan Taiwan pada April 1944 sampai akhirnya mendarat di Morotai pada Juli 1944. Saat Jenderal Douglas MacArthur dan pasukannya menyerang Morotai September 1944, pasukan Jepang dipimpin oleh Mayor Kawashima dengan kekuatan 2.500 personel.

Dari pertempuran itu, sekitar 1.700 tentara Jepang tewas dan 800 sisanya menyerah atau meninggal karena sakit. Sementara 10 prajurit memisahkan diri dan tidak mau menyerah. Mereka memilih lari ke dalam hutan. Dari 10 orang itulah, salah satunya Nakamura. Entah kenapa, Nakamura akhirnya terpisah dari sembilan temannya.

Tahun 1956, kesembilan prajurit Jepang ini yang terdiri dari enam orang berasal dari Taiwan dan tiga orang berkewarganegaraan Jepang, ditemukan di Morotai dan menyerahkan diri kepada pangkalan AURI Morotai.

Mereka dikembalikan ke negaranya masing-masing oleh Pemerintah RI. Adapun Nakamura, memilih tetap bersembunyi di dalam hutan Morotai. Karena terpisah, ia tidak tahu kalau teman-temannya sudah kembali ke negaranya. (bersambung)