BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri berkomitmen agar fasilitas kesehatan harus dibangun di Desa Lahema, Kecamatan Kesuy Watubela.

Karena itu, dia meminta kepada Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) SBT Mirnawati Derlen dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) SBT Samun Rumakabis agar pembangunannya segera dilakukan.

"Kadis kesehatan, ibu Sekda. Ini tidak boleh terlalu lama, itu fasilitas kesehatan harus dibangun di Lahema," ungkap Fachri Husni Alkatiri dalam arahannya pada kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama di halaman Pendopo Bupati, Minggu (2/3/2025) sore.

Fachri mengungkapkan, saat melakukan kampanye di Desa Lahema beberapa waktu lalu, dia menyampaikan bahwa masyarakat Lahema butuh dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Hal itu bahkan dia janjikan untuk dibangun, karena dia melihat tidak ada sama sekali fasilitas kesehatan di Pulau Watubela yang mencakup sejumlah desa dan dusun.

"Saya ingat di Lahema kemarin kampanye dan saya sampaikan Lahema butuh dibangun Puskesmas. Dan saya menjanjikan, saya akan bangun satu sarana kesehatan di Lahema. Karena saya melihat itu tidak ada sama sekali di sana," ungkapnya.

Ia mengaku, sebelum Bupati dan Wakil Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena dilantik dan kembali ke SBT, sudah ada kejadian dua anak tertimpah reruntuhan bangunan.

Di saat itu, dua anak ini tidak bisa dilarikan untuk mendapatkan menanganam medis lantaran tidak ada sarana kesehatan dan tidak bisa dibawa ke pulau lain yang ada fasilitas kesehatan akibat cuaca buruk, sehingga keduanya meninggal dunia.

"Sebelum saya dilantik, sebelum kembali ke sini sudah kejadian. Ada anak tertimpah bangunan tidak bisa dibawa karena tidak ada sarana kesehatan, tidak bisa dibawa ke pulau lain yang ada fasilitas kesehatan karena cuaca buruk, akhirnya meninggal," akuinya.

Dia berujar, sebagai pemimpin, satu nyawa manusia meninggal itu berat. Apalagi itu diakibatkan oleh kelalaian pengambilan kebijakan.

"Dua orang meninggal, saya boleh sebut ini kelalaian kita semua. Karena tidak ada fasilitas kesehatan di pulau yang terpisah dari pulau yang lain," ujarnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi