BERITABETA, Jakarta – Anggota MPR RI Fraksi Hanura Inas Nasrudin Zubir mengatakan perbankan asing tampaknya bakal terlibat dalam divestasi 51% saham Freeport. Salah satunya yakni The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd yang akan memimpin 11 bank pemberi pinjaman atau pembiayaan kepada PT Inalum.

“Ya, saya kira memilih Jepang, tentu ada strateginya. Karena selama ini kan memang ekspor konsentrat Freeport, salah satunya ke Jepang,” tutur Inas dalam diskusi 4 pilar MPR RI ‘Kuasai Mayoritas Saham Freeport, Energi Indonesia Berdaulat’ di Parlemen, Senayan, Senin, (8/10/18).

Inas menyebut kalau Rusia diminta masuk ke pembiayaan, tentu tidak ada kepentingan dalam divestasi tersebut. “Makanya, Jepang diambil untuk itu, lagi pula Inalum punya relasi yang bagus dengan perbankan Jepang,” tandasnya.

Ada enam negara yang mendapat pasokan konsentrat tembaga dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) diantaranya Korea Selatan dengan total 44 ribu ton, Jepang 104 ribu ton, India 3‎6.400 ton. Selanjutnya ke China mendapat pasokan konsentrat tembaga sebanyak 88 ribu ton, Spanyol 22 ribu ton, dan Bulgaria sebanyak 11 ribu ton.

Untuk itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR itu menuturkan ekspor konsentrat yang dilakukan Freeport ke China tidak lama lagi akan berakhir. Maka Jepang dalam hal ini akan menjadi pilihan utama yang menguntungkan.

Sementara, Anggota MPR RI Fraksi NasDem Johnny G Plate meminta semua pihak untuk tidak perlu mempersoalkan pembiayaan, dari mana dananya. Karena uang tak mengenal Agama. “Uang itu mengalir kepada yang memberikan keuntungan (return on Investment), money is money. Yang penting bagaimana bisa memberikan keuntungan bagi NKRI,” tandas Johnny.

Kendati demikian, Johnny yang juga sebagai Anggota Komisi XI DPR itu menilai Negara Jepang dalam perbankan mungkin saja baik dan menguntungkan untuk pemerintah. Sebab, pembiayaan tersebut sifatnya lebih pada Bisnis to Bisnis. “Jadi, bukan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” cetus Johnny G Plate. (BB/ADIS)