Investor China Jejaki Peluang Investasi di Maluku
BERITABETA, Ambon – Investor asal China menjejaki peluang untuk berinvestasi di Maluku. Penjejakan ini dilakukan dengan kunjungan beberapa pimpinan perusahaan asal tirai bambu itu di Maluku. Mereka langsung bertemu Gubernur Maluku, Said Assagaf di Kantor Gubernur Maluku, Senin (8/10/18).
Dalam kunjungan yang dipimpin langsung Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Djauhari Oratmangun, para investor langsung menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di daerah Maluku dalam rapat bersama dengan Gubernur Maluku.
Rombongan investor ini terdiri dari Andrew Zheng (Zheng Lie-Lie) dari perusahaan Shenzhen Foontain Corporation, Chen Jie dari TBEA Xin Jiang dan Andrew Zheng (Zheng Zhi Qiang) dari PT. Nusa Ina Gempita-Jakarta. Mereka langsung melayangkan pertanyaan terkait dengan iklim investasi sampai dengan peluang investasi yang paling potensial di daerah bertajuk seribu pulau ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat lantai II, Kantor Gubernur Maluku ini, Gubernur Maluku Said Assagaf memaparkan tentang tentang potensi perikanan di laut Maluku.
Gubernur menjelaskan, Maluku memiliki 4 juta ton ikan dengan daerah potensialnya ada di laut Banda, Arafura dan laut Seram. “Sampai saat ini, yang baru tereksplore atau ditangkap sebanyak 600 ribu ton,” papar Assagaff.
Dan untuk mendukung pengembangan industri perikanan, Maluku juga memiliki infrastruktur pendukung berupa pelabuhan perikanan. “Ada 12 pelabuhan perikanan yang nantinya bisa dikelola. Pelabuhan ini ada juga beberapa yang belum aktif. Dan kedepan juga, akan ada pengembangan industri perikanan terbesar di Dobo dan di Pulau Ambon yakni di Waai,” jelasnya.
Dijelaskan, terkait dengan proses ekspor, termasuk ekspor ikan, sejak Januari 2018 lalu, Maluku telah melakukan aktifitas ekspor langsung dari Ambon, karena kepengurusan dokumen ekspor telah dikeluarkan di Ambon.
“Jika sebelumnya, pengurusan dokumen dikeluarkan di Bali, Jawa Timur dan Jakarta, sekarang tidak lagi. Dan tiap hari, dengan menggunakan jasa cargo penerbangan Garuda setiap pagi itu bisa kita kirim ikan segar 3 sampai 4 ton ke Jakarta, Tokyo, Australia, Singapura dan Malaysia,” ungkap Gubernur.
Untuk itu, kata Assagaf, kedepan untuk pembukaan rute penerbangan, melalui Dubes RI di Jepang, telah memastikan akan ada penerbangan dari Hokaido ke Ambon.
“Saya berharap, pasar China juga bisa mengambil peran yang cukup besar, karena kami tahu saat ini dari China ke Manado sekarang sudah ada penerbangan langsung. Ini tentunya akan lebih mudah. Dari Manado ke Ambon saja kita sudah bisa mengirimkan ikan segar ke China,” tuturnya.
Selain perikanan, Gubernur juga memaparkan komoditi-komoditi tradisional yang unggul di pasaran dunia, seperti cengkeh, pala dan kelapa. “Sekarang, ini sudah mulai dipasarkan air kelapa sebagai bahan dasar mineral water. Kami disini punya luas lahan tanaman kelapa 114 ribu hektar, dengan produksi kelapa sekitar 113 ribu ton,” imbuhnya.
Begitu pula dengan potensi pala, dimana di China banyak dimanfaatkan untuk pengobatan herbal. “Kami sudah tanam di SBT hampir 1 juta anakan dan sekarang ini sudah mulai produksi,”katanya.
Sedangkan untuk potensi pariwisata, sebut Gubernur, Maluku memiliki potensi wisata bahari, alam dan sejarah yang cukup potensial. Misalnya, Pulau Buru dengan Danau Rana, Pulau Seram dengan potensi alamnnya, Pulau Banda juga demikian dan pasir panjang yang terletak di Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, juga memiliki potensi wisata yang cukup besar.
“Untuk Kabupaten Malra, sudah ada bandara dan kita juga sedang usahakan untuk membuka jalur penerbangan dengan rute Darwin-Ambon. Untuk Pulau Banda juga sudah ada bandara, dan saat ini kita juga sudah merencanakan pengembangan infrastruktur bandaranya,” beber Assagaf.
Selain itu, tambah Assagaf, potensi lain yang terkandung di Maluku adalah bahan baku. Seperti bahan baku untuk pembuatan semen di Pulau Buru dan Kabupaten SBT. “Ini juga bisa dilakukan survei karena potensinya juga cukup besar untuk kedepan bisa dikembangkan pabrik semen di sana,” ujarnya.
Berkaitan dengan sejumlah investor yang menaruh hati untuk berkiprah di Maluku, Gubernur juga menyampaikan, dalam waktu dekat Pemprov Maluku akan menerima Duta Besar Turki.
“ Tanggal 15 November mendatang juga akan datang Duta Besar New Zealand bersama beberapa pengusaha ke Maluku, berkaitan dengan sektor energi terbarukan,” ucapnya.
Gubernur berharap, semakin dilirik, maka kedepan perekonomian Maluku akan terus berkembang lebih baik. “Tentu saja kami berharap, nantinya ada Memorandum of Understanding (MoU) atau langkah-langkah yang baik ke depan dalam rangka pengembangan ekonomi di Maluku kedepan,” pungkasnya.
Turut hadir ditengah-tengah rombongan Dubes Djauhari Oratmangun yakni Putra Maluku lainnya Gerry Habel Hukubun dan Dharma Oratmangun. Hukubun dan Dharma Oratmangun sendiri ,diketahui turut andil dalam merealisasikan janji untuk mendatangkan Dubes Djauhari dan para investor China, guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Maluku.
Alhasil,respon positif langsung ditunjukan oleh Gubernur Maluku Said Assagaff dan jajaran Operasional Perangkat Daerah (OPD) dengan mendukung penuh niat baik investasi investor China di Maluku (BB/ZALI).