BERITABETA.COM, Ambon – Gubernur Maluku Drs. Murad Ismail memastikan akan membawa investor China untuk berinvestasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Investor China ini akan datang untuk menggarap sektor perikanan yang menjadi primadona di kabupaten berjuluk ‘saka mese nusa’ itu.

Kepastian ini disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya pada acara safari Ramadhan di Kabupaten SBB, Selasa (28/5/2019).

Dalam kunjungan yang didampingi istri Widya Murad Ismail dan rombongan di SBB itu, di hadapan Bupati SBB dan sejumlah pejabat di lingkup Pemkab SBB, gubernur merespon sambutan Bupati SBB Drs. M. Yasin Payapo sebelumnya  yang menyebutkan ada isyarat dan tanda-tanda baik dari kunjungan Gubernur Maluku kali ini.

“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih banyak kepada Bapak Gubernur dan Ibu, dimana Bapak Gubernur memastikan Kab. SBB sebagai salah satu titik dalam rangkaian Safari Ramadhan Provinsi Maluku.” Tandas Bupati SBB.

“Itu memberikan isyarat bagi kita sekalian, bahwa ada tanda-tanda beliau akan menaruh perhatian bagi kita di Kab. SBB ini”, sambungnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Bupati SBB itu, Gubernur Maluku  mengatakan apa yang disampaikan  Bupati itu betul.

“Saya telah merencanakan untuk  membawa investor ke  daerah Seram Bagian Barat ini untuk kita bekerja ikan (mengelola sektor perikanan) karena Maluku dan Maluku Utara menurut data masuk dalam lima besar spot dengan populasi ikan terbesar di dunia,” tandasnya.

Gubernur  menambahkan “Kita punya laut setelah kita mapping di Maluku ini ada tiga spot ikan terbesar. Yang pertama itu ada di laut Banda, Laut Seram sama Laut Arafura. Itu kita spot ikan yang ada di Laut Banda, Laut Seram dan Laut Arafura itu lebih banyak dari spot ikan di selat Bering,” terangnya.

Gubernur berjanji akan memasukkan investor China di Seram. Dan  ada beberapa pulau yang spot ikannya bagus dan di sana mereka tidak akan langsung bangun ikan tapi membangun dulu perkampungan.  

“Di situ mungkin ada tempat-tempat ibadah mereka bangun,  baru mereka mulai bekerja ikan. Mereka akan siap semua alat tangkap dan mereka kasih kepada masyarakat dan masyarakat boleh jual ikan  apapun jenisnya akan diterima” ungkap Gubernur Maluku.

Paling lambat tahun 2020, lanjut Gubernur, tidak ada ekspor ikan kalau tidak dari Maluku. “Nanti itu sudah saya pikirkan, beberapa bulan lalu saya bertemu dengan investor China yang tadi sudah saya singgung dan juga saya bicara sama Bupati, nanti akan ada pulau yang kita lihat bagus sekali terutama Pulau Manipa dan Pulau Pisang kita bawa investor untuk masuk ke situ” tutur beliau. (BB-DIO)