Kunjungi RSUD Bula, TP-PKK SBT Santuni Dua Pasien Gizi Buruk

BERITABETA.COM, Bula — Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melakukan kunjungan ke ruang anak RSUD Bula, Kamis (11/9/2025) sore.
Bendahara TP-PKK SBT, Sanaria Moni kepada wartawan mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan pihaknya bersama sejumlah pengurus dari Kelompok Kerja (Pokja) 4 itu untuk menjenguk dua pasien gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Teluk Waru dan Kecamatan Bula yang sedang dirawat.
"Hari ini ada pasien dari Waru dengan gejala gizi buruk, kemudian satu pasien lagi dari Kecamatan Bula. Kunjungan hari ini kapasitas kita sebagai TP-PKK, karena kebetulan hari ini ibu ketua tidak sempat hadir karena berhalangan, makanya kita yang diwakilkan untuk melakukan kunjungan ke RSUD," ungkap Sanaria Moni.
Sanaria membeberkan, selain kunjungan, dalam kesempatan tersebut mereka juga memberikan edukasi kepada orang tua sekaligus menyerahkan santunan berupa uang tunai untuk membantu kebutuhan sehari-hari di RSUD.
"Tadi juga pemberian santunan dari ibu PKK berupa uang tunai," bebernya.
Istri dari Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) SBT, Husin Rumadan ini berharap semoga dua anak yang dirawat dengan gejala gizi buruk dan penyakit kronis lainnya itu cepat pulih, sehingga bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Harapan kita itu semoga anak-anak ini cepat sembuh, cepat pulih dan keluar dari status gizi buruk," harapnya.
Salah satu pengurus Pokja 4, Deni Susanti menerangkan, keberadaan TP-PKK menjadi salah satu bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di daerah ini.
Susanti mengungkapkan, dalam tugasnya, TP-PKK kabupaten sangat berkepentingan untuk selalu melakukan pemantauan terhadap kasus stunting dan gizi buruk.
"TP-PKK itu salah satu bagian dari TPPS. Nnti tim di tingkat desa itu ibu ketua TP-PKK. Oleh karena itu, TP-PKK Kabupaten ini sangat berkepentingan untuk selalu memantau stunting dan gizi buruk. Itu yang menjadi konsentrasi kami," ungkap Deni Susanti.
Ia menambahkan, lewat pemantauan itu, TP-PKK bisa bersinergi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB).
Dia mengaku, langkah pemantauan yang dilakukan secara aktif dan memberikan santunan yang sifatnya reaktif itu juga masuk dalam Renstra sebagai bagian dari edukasi masyarakat.
"Karena kebijakan-kebijakan selanjutnya itu ada pada dinas KB dan Dinas Kesehatan, sehingga yang berada di kami (TP-PKK) itu adalah tugas-tugas edukasi masyarakat," akuinya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi