BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 25 anak muda di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) berhasil digodok dan dinyatakan lulus mengikuti perekrutan wasit footbal dan futsal oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT dan NSP Family.

Informasi yang diperoleh beritabeta.com, kegiatan perekrutmen wasit itu berlangsung selama satu minggu dan dilatih langsung oleh Direktur Perwasitan Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku Alberto Riupassa.

Alberto Riupassa dalam sambutannya pada kegiatan penutupan rekrutmen perwasitan di Pantai Gumumae Kota Bula, Jumat (22/10/2021) mengungkapkan Asprov PSSI Maluku berencana menggelar kursus wasit C3 dan C2 pada Februari 2022 mendatang.

Riupassa membeberkan, dari hasil evaluasi ada beberapa dari 25 peserta rekrutmen perwasitan itu dinilai bisa dan layak memimpin pertandingan, namun masih terkendala dengan lisensi.

"Kalau memang ada jalan dari Pemerintah Kabupaten SBT lewat Dikbudpora SBT bisa membantu dan mendorong adik-adik untuk berproses di level yang lebih tinggi," ujar Alberto Riupassa.

Dia juga meminta agar 25 anak muda SBT yang baru saja mengikuti pelatihan itu agar mengedukasi klub maupun masyarakat memahami dan meminimalisir masalah saat permainan sepak bola dan futsal berlangsung.

Menurutnya, bentuk keributan dan kesalahpahaman yang selama ini terjadi saat pertandingan sepak bola antara wasit dengan pemain, official dengan wasit maupun panitia dengan pemain harus bisa diminimalisir.

"Ini menjadi tanggungjawab berat. Bukan saja untuk teman-teman yang baru saja selesai mengikuti kegiatan tapi juga bagi rekan-rekan wasit senior," harapnya.

Sementara itu Plt Kepala Dikbudpora SBT Sidik Rumalowak mengapresiasi Direktur NSP Family Ronald Abdullah Pical yang sudah berkolaborasi dengan Dikbudpora SBT untuk melakukan rekrutmen perwasutan.

Sidik mengaku, kegiatan sepele itu sebagai titik pacu dan sejarah baru di kabupaten berjuluk 'Ita Wotu Nusa' itu, terutama dalam bidang olahraga.

"Karena ini bukan bicara soal olahraga saja, tapi bicara menyangkut dengan persoalan profesionalitas sampai pada tingkat keamanan dan kenyamanan dalam kita melaksanakan kegaitan," ujar Sidik Rumalowak (*)

Pewarta : Azis Zubaedi