Mengenal Sosok Hadi Matar Penikam Salman Rusdhie, Siapa Dia?
BERITABETA.COM – Novelis kelahiran India, Salman Rushdie jatuh bersimbah darah. Di atas panggung dalam acara yang dihadiri 2.500 orang di New York pada Jumat (12/8) waktu setempat, seorang pria bugar menusuk berkali-kali tubuh Rushdie.
AFP menulis, Rushdie yang berusia 75 tahun terpaksa diterbangkan ke rumah sakit, karena mengalami luka tusuk di sejumlah organ vital. Pelakunya pria bernama Hadi Matar. Siapa dia?
Hadi Matar berusia 24 tahun. Ia lahir di California dan baru-baru ini pindah ke New Jersey, NBC New York. Matar ditangkap di tempat kejadian oleh seorang polisi negara bagian setelah digulingkan ke tanah oleh penonton.
Penyelidik FBI mengatakan alamat terakhir Matar terdaftar di Fairview, sebuah wilayah Bergen County tepat di seberang Sungai Hudson dari Manhattan, pada Jumat (12/8/22022) malam.
Ia merupakan warga migran dari Libanon. Wali Kota Yaroun di Lebanon selatan, Ali Tehfe mengatakan Matar merupakan putra seorang pria dari kota itu.
Orang tua tersangka beremigrasi ke Amerika Serikat dan dia lahir dan besar di sana, tambah walikota.
Matar diketahui sempat terdaftar sebagai anggota klub kebugaran di dekat North Bergen.
Rosaria Calabrese, manajer klub kebugaran yang bernama the State of Fitness Boxing Club tersebut mengatakan kepada AP bahwa Matar mendaftarkan diri ke klubnya pada 11 April lalu.
Matar juga disebut sempat mengikuti 27 sesi kelas untuk pemula dengan tujuan meningkatkan kebugaranfisiknya.
Namun beberapa hari lalu, Matar memutuskan berhenti dan membatalkan keanggotaan dirinya dengan alasan bakal pergi dan "tak akan kembali untuk sementara waktu".
Menurut pemilik klub tersebut, Desmond Boyle, dirinya tidak melihat "apapun berkaitan dengan kekerasan" pada diri Matar.
Boyle menggambarkan Matar sebagai "sopan dan pendiam". Bahkan, Boyle menyebut pemuda itu selalu terlihat "sangat sedih" dan menolak upaya orang lain untuk ramah terhadapnya.
Sementara dalam dakwaan jaksa menyebutkan, serangan Matar itu telah direncanakan dengan melakukan perjalanan dengan bus ke Institusi Chautauqua, tempat peristirahatan pendidikan sekitar 19 km dari tepi Danau Erie.
Matar kemudian, membeli tiket yang memungkinkan dia berbicara dengan Rushdie. Para peserta mengatakan tidak ada pemeriksaan keamanan yang jelas.
Penonton Kathleen Jones mengatakan, penyerang itu berpakaian hitam dengan topeng hitam.
"Kami pikir mungkin ini adalah bagian dari aksi untuk menunjukkan bahwa masih banyak kontroversi seputar penulis ini. Tapi itu menjadi jelas dalam beberapa detik bahwa itu bukan," ujarnya.
"Penyerang berlari ke panggung dan mulai mendekati Rushdie. Awalnya Anda (berpikir) seperti apa yang terjadi dan kemudian menjadi sangat jelas dalam beberapa detik bahwa dia dipukuli," kata direktur pendidikan jemaat di Sinagoga Park Avenue, Charles Savenor di Manhattan yang juga berada di antara sekitar 2.500 orang yang hadir.
Savenor mengatakan, serangan itu terjadi saat Rushdie dan moderator Henry Reese naik ke atas panggung dan itu berlangsung sekitar 20 detik, setelah itu penonton digiring keluar dan amfiteater terbuka.
Sementara itu, dilansir dari Associated Press (AP), pengacara Hadi Matar memasukkan pembelaan atas namanya selama dakwaan di New York barat.
Tersangka muncul di pengadilan mengenakan jumpsuit hitam dan putih dan masker wajah putih, dengan tangan diborgol di depannya.
Di pengadilan setempat, seorang hakim memerintahkan dia ditahan tanpa jaminan setelah Jaksa Wilayah Jason Schmidt mengatakan kepadanya bahwa Matar mengambil langkah-langkah untuk dengan sengaja menempatkan dirinya dalam posisi untuk menyakiti Rushdie. Matar membawa kartu identitas palsu.
Pembela umum Nathaniel Barone mengeluh bahwa pihak berwenang membutuhkan waktu terlalu lama untuk membawa Matar ke depan seorang hakim sambil membiarkannya "terhubung ke bangku di barak polisi negara bagian."
"Dia memiliki hak konstitusional untuk dianggap tidak bersalah," tambah Barone.
Matar bersikeras mengaku tidak bersalah dan menolak tuduhan melaukan percobaan pembunuhan dan penyerangan pada sidang pengadilan pada Sabtu (13/8/2022).
Polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski mengatakan, motif penikaman itu belum jelas.
Seorang penegak hukum yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengatakan kepada NBC News mengatakan, tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada Syiah dan Garda Revolusi Iran.
Pejabat tersebut juga menambahkan, tidak ada hubungan pasti dengan IRGC tetapi penilaian awal menunjukkan dia bersimpati kepada kelompok pemerintah Iran.
Sementara moderator acara Henry Reese, salah satu pendiri organisasi yang menawarkan residensi kepada penulis juga mengalami penganiayaan, dia diserang dan mengakami cedera kepala ringan.
Dia dan Rushdie dijadwalkan membahas Amerika Serikat sebagai tempat perlindungan bagi para penulis dan seniman lain di pengasingan.
Seorang polisi di negara bagian dan seorang wakil sherif daerah ditugaskan untuk kuliah yang diberikan Rushdie dan polisi negara bagian mengatakan, bahwa polisi melakukan penangkapan.
Tetapi setelah serangan itu, beberapa pengunjung lama mempertanyakan mengapa tidak ada keamanan yang lebih ketat untuk acara tersebut.
Rushdie telah menjadi juru bicara terkemuka untuk kebebasan berekspresi dan tujuan liberal. Dia adalah mantan presiden PEN America yang mengatakan, terguncang karena kaget dan ngeri atas serangan tersebut.
"Kami tidak dapat memikirkan insiden yabg sebanding dari kekerasan publik terhadap seorang pdnulis sastra di tanah Amerika," kata CEO Suzanne Nossel dalam sebuah pernyataan.
Novel Rushdie pada 1988 dipandang sebagaì penghinaan oleh banyak Muslim, yang menilai menghina Nabi Muhammad SAW di antara keberatan lainnya.
Kini setelah berjam-jam menjalani operasi pada Jumat (12/8) malam, Rushdie tengah dirawat dengan ventilator dan tidak bisa berbicara untuk sementara.
"Kabarnya tidak bagus," ucap agen buku Rushdie, Andrew Wylie, dalam pernyataan via email.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf-saraf di lengannya terputus; dan livernya tertikam dan terluka," imbuhnya (*)
Editor : Redaksi