BERITABETA.COM, Ambon – Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan masih terdapat sejumlah kelemahan yang dimiliki Kota Ambon. Kelemahan-kelemahan ini harus cepat teratasi untuk mempersiapkan  Kota Ambon sebagai Ambon Smart City tahun 2020.

“Kelemahan-kelemahan itu yang saya arahkan ke Bappeda untuk dicatat dan lengkapi,  sehingga masuk dalam program 2020.  Ini  maksudnya,  agar  berikutnya kita akan maju sebagai kota yang smart,” tandas Walikota Ambon kepada awak media di Ambon, Selasa (6/8/2019).

Ia mengakui,  berbagai kelemahan yang harus dibenahi yakni, belum termanfaatnya kritik atau saran dari masyarakat terhadap layanan Pemerintah Kota Ambon,  akses informasi belum merata, data belum terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (data publik dan ASN) dan aplikasi belum terintegrasi.

Kemudian, keterbatasan sumber daya manusia pengelola, standarisasi aplikasi pembangunan, dan desa atau kelurahan yang belum tersentuh layanan administrasi elektronik.

“Poin-poin ini menjadi tolok ukur bagi Pemerintah Kota Ambon untuk lebih melengkapinya kedepan agar ‘smart city’ dapat tercapai dengan baik,” harapnya.

Selain itu,  Louhenapessy juga mengingatkan bahwa analisa merupakan hal  penting dalam mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh Kota Ambon,  sebagai peluang untuk melengkapi kelemahan-kelamahan yang masih ada, sehingga Ambon menuju ‘smatr city’ dapat tercipta di tahun 2020.

“Dengan potensi dan kekuatan yang kita miliki dapat dimanfaatkan dengan baik maka semua program pemerintah kedepan akan berjalan dengan baik pula. Sehingga dengan kelemahan itu yang mesti kita perbaiki di  dalam program 2020 agar bisa bergerak kedepan, dan tidak berada di tempat semata dan tidak maju-maju,” tukasnya.(BB-DIAN)