Pidato Perdana di DPRD, Gubernur Maluku Sampaikan Sapta Cita Lawamena untuk Masa Depan Maluku

BERITABETA.COM, Ambon – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyampaikan sejumlah target pembangunan Maluku pada pidato perdana di Paripurna DPRD Maluku, Rabu (5/3/2025).
Paripurna yang dilangsungkan di gedung DPRD Maluku ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun, dan dihadiri oleh seluruh anggota DPRD, Forkopimda, serta tamu undangan lainnya.
Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun, menjelaskan bahwa penyampaian pidato politik gubernur dan wakil gubernur merupakan amanat Surat Edaran Mendagri Nomor 100.2.4.3/4378/SJ dalam rangka mensukseskan Pilkada Serentak 2024.
Dalam pidato politik perdananya, Hendrik Lewerissa menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur Abdulah Vanath hadir tidak hanya sebagai pemimpin daerah, tetapi juga sebagai "anak negeri" yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan rakyat Maluku.
"Kami menyadari bahwa Maluku memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun masih tertatih-tatih dalam menjemput kemajuan. Kami hadir untuk membawa perubahan dan keluar dari belenggu kemiskinan," ungkap Lewerissa.
Sebagai bentuk komitmen untuk memajukan Maluku, Gubernur Lewerissa memperkenalkan konsep Sapta Cita Lawamena, yang mencakup tujuh strategi utama pembangunan, di antaranya:
1. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, dengan memastikan pelayanan publik yang efektif dan efisien.
2. Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran, melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan investasi yang berpihak kepada masyarakat.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, termasuk sektor pendidikan, kesehatan, dan peran perempuan serta penyandang disabilitas.
4. Penguatan Infrastruktur dan Aksesibilitas, guna memperbaiki konektivitas di wilayah kepulauan Maluku.
5. Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi, dengan mendorong sektor UMKM dan mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah.
6. Pelestarian Ekosistem dan Kearifan Lokal, dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan budaya Maluku.
7. Penguatan Kehidupan Sosial dan Harmoni, dengan menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan nilai-nilai adat.
Lewerissa menegaskan bahwa implementasi Sapta Cita Lawamena membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat, DPRD, serta seluruh masyarakat Maluku.
Menutup pidatonya, Gubernur Lewerissa mengutip pernyataan Bung Karno dalam peringatan Sumpah Pemuda 1958:
"Jikalau aku mendengarkan seruling di Ambon, pun aku mendengarkan Indonesia. Jikalau aku mendengarkan lagu ‘Ole Sio’ dari Maluku, pun aku mendengarkan Indonesia.”
Dengan semangat kebersamaan, Lewerissa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun Maluku yang lebih maju dan sejahtera (*)
Pewarta: Febby Sahupala