BERITABETA.COM, Bula — Dijadwal pada pekan depan atau 14 Juni 2022, Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail akan mengunjungi lokus stunting di Desa Waisamet, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT].

Penjabat Desa Waisamet Alfin Ibrahim Rumatumia menerangkan, terpilihnya Desa yang dipimpinnya itu sebagai lokasi kunjungan istri Guburnur Maluku itu setelah dilakukan survey kelayakan oleh Nina Parenting SBT Yulia Misa Keliobas pada Sabtu 4 Juni 2022.

Alfin membeberkan, dari survey yang dilakukan di Desa Waisamet, Desa Banggoi Pancorang dan Desa Aki Jaya itu dengan ditinjau dari berbagai aspek, sehingga Desa Waisamet ditetapkan sebagai lokasi kunjungan.

"Jadi setelah hasil survey, ternyata ditinjau dari berbagai kelayakan yang ada di Waisamet makanya ditetapkanlah jadwal kunjungan Duta Parenting di Desa Waisamet," beber Ibrahim Alfin Rumatumia kepada beritabeta.com di Bula, Rabu (8/6/2022).

Dia berujar, dalam kesempatan kunjungan tersebut, Widya yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga [TP-PKK] Maluku ini akan melihat secara langaung kebun toga, sekaligus melihat kesiapan ibu-ibu PKK dari sisi struktur dan organisasinya apakah layak atau tidak.

"Itu yang menjadi fokus kunjungan kesana [Desa Waisamet]. Bocoran rondownya kurang lebih sekitar 2 jam saja di Waisamet," ujarnya.

Aparatur Sipil Negara [ASN] pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga [Disdikbudpora] SBT itu mengaku, saat ini pihaknya terus mematangkan berbagai kesiapan untuk menyambut kedatangan Bunda PAUD Maluku.

Menurutnya, selain kesiapan melibatkan stakeholder di desa, koordinasi intens juga dilakukan dengan Pemerintah Daerah [Pemda] khususnya OPD yang bertalian urusan dengan agenda kunjungan tersebut yakni Disdikbudpora dan Dinas Kesehatan SBT.

"Karena pusat kegiatan ada di desa kami, maka kami terus berkoordinasi untuk memantapkan berbagai kesiapan. Tentu koordinasi yang kami lakukan adalah dengan pemerintah daerah dan Ibu Ketua TP PKK SBT," akuinya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi