BERITABETA.COM, Bula — Program Kampung Reforma Agraria yang dicanangkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) di Desa Administratif Waisamet, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) berhasil pulihkan ekonomi masyarakat setempat.

Hal tersebut diungkapkan Penjabat Kepala Pemerintah Desa Administratif Waisamet Alfin Rumatumia kepada beritabeta.com di Bula, Rabu (20/10/2021).

Alfin mengungkapkan, langkah awal kampung Reforma Agraria yang dicanangkan tersebut mampu menggali kemampuan perempuan untuk pemulihan ekonomi keluarga di desa.

"Langkah awal kampung reforma agraria ini mampu memanfaatkan kemampuan perempuan untuk pemulihan ekonomi keluarga di desa," ungkap Alfin Rumatumia.

Kepala Seksi Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT itu mengaku, sebelumnya perempuan di desa tersebut hanya mengandalkan pendapatan ekonomi dari suami yang rata-rata penghasilannya Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan.

"Saat ini para perempuan dilatih untuk membuat usaha produk rumahan agar bisa memperoleh penghasilan sendiri untuk keluarganya," akuinya

Ia membeberkan, Waisamet sebagai salah satu desa transmigrasi di Kecamatan Bula Barat itu terkenal dengan bahan dasar dari hasil pertanian seperti padi, pisang, jagung dan kelapa.

Lewat potensi tersebut lanjut dia, Badan Pertanahan Nasional (BPN) SBT melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat lewat staf fild agraria di desa yang dipimpinnya.

"Jadi dibentuk kelompok-kelompok keterampilan penghasil pembuatan produk lokal yang berkemasan. Alhamdulillah ibu-ibu ini semua memiliki antusias dan berinovasi tinggi dengan membuat keripik pisang, keripik ubi-ubian dan lainnya," bebernya.

Untuk meningkatkan usaha-usaha masyarakat di desa, dia berkomitmen akan mendorong dengan kekuatan modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penguatan permodalan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Termasuk menyiapkan titik- titik pemasaran, terus membuka cakrawala dan wawasan masyarakat lewat sosialiasi dan pelatihan-pelatihan agar kreativitas usaha bisa berkembang dgn bagus.

"Kita juga akan mendorong dengan kekuatan modal melalui KUR dan penguatan permodalan BUMDes, serta titik- titik pemasaran," janjinya

Dia berharap, kedepan akan diperbesar skala kegiatan penataan akses di wilayah tersebut dengan melibatkan Kementerian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) atau pihak terkait lainnya yang dapat membantu berkembangnya pelaksanaan penataan akses di Kampung Reforma Agraria Desa.

Menurutnya, kesiapan tersebut bertujuan untuk menjemput desa inklusif sebagai Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) sub komponen 2B yang merupakan kerjasama Bank Dunia yang menetapkan Desa Waisamet masuk dalam delapan desa di SBT.

"Waisamet dan Waiketambaru ditetapkan sebagai lokasi pilot project Kampung Reforma Agraria, diharapkan akan memperbesar skala kegiatan penataan akses di wilayah tersebut," harapnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi