BERITABETA.COM, Bula — Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk penguatan sinergitas lintas sektor.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten SBT, Juliana Jolanda Salhuteru menerangkan, sesuai tema Rakor yang diusung yakni penguatan sinergitas lintas sektor guna mewujudkan reforma agraria untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat di bumi Ita Wotu Nusa adalah hasil dari deklarasi serentak seluruh kabupaten/kota di Indonesia terkait rapat sinergi reforma agraria pada 22 April 2024 lalu.

Julianda menambahkan, dalam rapat itu dibahas mengenai kebijakan dan peraturan presiden (Perpres) nomor 62 tahun 2023 tentang percepatan pelaksanaan reforma agraria.

"Sesuai dengan tema ini, karena beberapa waktu yang lalu di tanggal 22 April 2024 dilaksanakan deklarasi bersama seluruh kabupaten/kota di Indonesia terkait dengan rapat sinergi reforma agraria, berkaitan dengan kebijakan dan peraturan presiden nomor 62 tahun 2023 tentang percepatan pelaksanaan reforma agraria," terang Juliana Jolanda Salhuteru dalam sambutannya pada Rakor yang digelar di Aula Kemenag SBT, Kamis (20/6/2024).

Ia mengungkapkan, dalam Rakor GTRA yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan itu akan membahas tentang tugas-tugas dan tanggungjawab untuk percepatan pelaksanaan reforma agraria di kabupaten penghasil minyak bumi itu.

Salhuteru berujar, untuk membantu percepatan reforma agraria sesuai amanat Perpres yang baru maka pada 2024 ini tim GTRA dibantu oleh Kejaksaan Negeri (Kejari), Kepolisian dan TNI.

"Forom Rakor GTRA ini akan membahas bersama kita selaku pemangku kepentingan terkait dengan tugas-tugas dan tanggungjawab kita untuk percepatan pelaksanaan reforma agraria di SBT. Untuk membantu percepatan reforma agraria sesuai dengan amanat Perpres yang baru maka pada tahun ini kita dibantu oleh Kejari, Kepolisian dan TNI," ungkapnya.

Dia membeberkan, pelaksanaan Rakor pada tahun ini menjadi kali keempat di Kabupaten SBT. Rakor ini kata dia, kedepannya akan membahas hal-hal baru, karena ada terobosan baru dalam Perpres ini.

Untuk itu, dia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dan semua pihak atas sinergitas yang dibangun selama ini dalam mendukung reforma agraria di SBT.

"Terimakasih kami ucapkan kepada Pemda dan semua pihak terkait soal sinergitasnya dalam reforma agraria selama ini di Kabupaten SBT," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) SBT, Idris Rumalutur menjelaskan, reforma agraria merupakan sebuah komitmen bersama untuk menciptakan keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat agraria di wilayah SBT.

Menurutnya, program tersebut tidak hanya tentang redistribusi tanah, namun juga tentang memberdayakan dan mendukung mereka yang bergantung pada sektor pertanian.

"Reforma agraria merupakan sebuah komitmen kita bersama untuk menciptakan keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat agraria di wilayah kita. Program ini tidak hanya tentang redistribusi tanah, tetapi juga tentang memberdayakan dan mendukung mereka yang bergantung pada sektor pertanian," jelas Idris Rumalutur.

Idris mengungkapkan, dalam Rakor itu, tim GTRA memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai, mengindentifikasi tantangan yang dihadapi dan menyusun strategi yang lebih efektif kedepan.

"Saya percaya dengan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, kita akan mampu mengatasi setiap rintangan dan mencapai tujuan yang telah kita tetapkan," ungkapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi