BERITABETA.COM, Ambon – Sekertaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang menungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, hingga saat ini masih tetap fokus dan komitmen untuk melakukan upaya pemberantas penyebaran Corona Virus Desease – 2019 (Covid-19).

“Pemerintah Provinsi, tetap berupaya agar Maluku secepatnya bisa terbebas dari penyebaran Covid-19,”kata Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur, Senin (14/12/2020).

Kasrul berharap, seluruh tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di 11 Kabupaten/kota di Maluku, agar bisa selalu semangat dan tidak bosan dalam menjalankan tugas.

“Saya berharap Tim Satgas Kabupaten/kota juga harus bisa mencegah adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya menimbulkan kerumunan. Meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk, dapat menindak kegiatan yang mengumpulkan massa, dalam jumlah banyak dan tidak mengindakan protokol kesehatan,”harap kasrul.

Kasrul mengakui, saat ini memang tidak semua kegiatan yang melibatkan banyak orang dilarang, namun untuk menghindari penyebaran Covid-19, ada baiknya bisa dilakukan secara virtual.

“Mencegah itu kan lebih baik. Makanya, kalau ada satu kegiatan yang sifatnya mengumpul banyak orang, Satgas Covid-19 Kabupaten/kota bisa memberikan himbauan agar, hal itu dapat dilakukan virtual saja,”jelasnya.

Kasrul juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat Provinsi Maluku, agar bisa menjadi vaksin terhadap diri sendiri dari penyebaran Covid-19, dengan mentaati protokol kesehatan sebagaimana mestinya.

“Jangan kita anggap kalau virus ini tidak ada. Kita harus tetap menjaga diri masing-masing. Semua yang dianjurkan oleh pemerintah baik dari pusat hingga daerah, adalah demi kesehatan dan kebaikan bersama,”tandasnya.

Alokasi Dana untuk Penanganan Covid-19

Sebelumnya, pada Senin 2 November 2020 lalu,  Kasrul Selang mengatakan, Pemprov Maluku masih mengalokasikan dana di  APBD pada tahun 2021 untuk penanganan virus Corona di Maluku.

Namun Kasrul tidak merinci berapa besar kenaikan DAU Maluku pada 2021. “Kalau untuk Dana Alokasi Umum(DAU)  yang merupakan bagian dari transfer daerah itu mengalami penurunan,” kata Kasrul kepada wartawan di DPRD Maluku.

Menurut dia, secara garis besar APBD Maluku tahun anggaran  2021 ini sudah ada. Hanya,  untuk berbagai target di berbagai daerah seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, atau pengawasan yang harus dipenuhi Pemprov Maluku sehingga akan dikonsultasikan ke Gubernur, Murad Ismail.

“Perjuangan Pemprov bersama DPRD  Maluku, ternyata banyak kegiatan yang mengalami penurunan di kementerian melalui balai atau unit-unit kerja kementerian yang ada di daerah, termasuk DAK reguler maupun DAK afirmasi yang ada di setiap kabupaten dan kota,” ujar Kasrul..

Untuk penanganan masalah Covid-19, Pemprov Maluku masih tetap menyiapkan anggarannya di dalam biaya tidak terduga untuk tahun anggaran 2021.

Dikatakan, pandemi Covid-19 ini belum bisa diduga kapan berakhir, dan mudah-mudahan kalau bisa skenario pemerintah pusat itu program vaksinasinya direalisasikan antara November atau Desember 2020, maka pada tahun anggaran 2021 akan berkurang.

“Kami (Pemprov Maluku) pada 2020 menganggarkan Rp122 miliar untuk penanganan pandemi COVID – 19 dan 2021  mungkin setengahnya saja,” kata Kasrul.

Saat ini semua Gubernur di Indonesia telah menerima surat dari Kemenkes RI mengenai persiapan untuk vaksinasi, baik itu simulasi dan sebagainya, di mana Pemprov Maluku juga akan menjadi salah satu tempat vaksinasi dan tim dari kementerian sudah datang untuk melihat simulasinya.

“Untuk Maluku nantinya pelaksanaan vaksinasi disasarkan pada sekitar satu juta orang, dan yang didahulukan adalah para tenaga medis yang selama ini menanganai pasien tertular virus  corona, kemudian teman-teman yang melaksanakan pelayanan publik, selanjutnya di sektor ekonomi seperti pariwisata,” tandas Kasrul (BB-YP)