BERITABETA.COM, Ambon – Langkah Sri Rohany Moni, SKM, M.Kes terlihat cukup bersemangat. Meski sebagian wajahnya tertutup masker, raut wajah yang terpancar melalui bola matanya menunjukkan aura kebahagiaan yang tak bisa ditutupi.

Mengenakkan pakaian dinas PNS berwarna coklat muda, Sri tampil di ruangan terbuka itu dengan langkah yang pasti, setelah perwakilan PT Bayu Sakti Abadi sebagai pihak yang dipercaya Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Papua – Maluku menyalurkan sejumlah paket bantuan sembako ke tempat kerjanya, Senin, 20 Juli 2020.

Sri Rohany Moni adalah penanggungjawab yang ditugaskan mengurusi  Rumah Sakit (RS) Alternatif yang didirikan Pemerintah Provinsi Maluku di gedung Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku yang berlokasi di Jalan Ir. M. Putuhena Wailela Rumahtiga, Kota Ambon itu.

Kunjungan perwakilan PT Bayu Sakti Abadi sebagai mitra SKK Migas bersama KKKS Wilayah Papua – Maluku memang tak pernah diduga, karena terjadi di sela-sela kesibukannya mengurusi RS Alternatif yang menampung puluhan pasien Covid-19 di Maluku.

Saat itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku harus menambah fasilitas untuk menampung puluhan pasien yang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease-19 (Covid-19). RS Alternatif ini menjadi tumpuan bagi Pemerintah Daerah di tengah kepanikan yang mengglobal akibat wabah Covid-19 itu.

Maluku saat itu, mencatat angka pasien terkonfirmasi telah menembus 160 kasus per 25 Mei 2020 dan terus meroket pasca ditemukan kasus-kasus baru, termasuk puluhan tenaga medis yang bertugas di sejumlah fasiltas kesehatan di Kota Ambon.

Sri harus melalui hari-harinya dengan kerja ekstra. Ia  tak hentinya berjibaku mengontrol berbagai kesiapan dan pelayanan yang dilakukan sejumlah tenaga medis dalam melayani sebanyak 40 pasien yang dikarantina di lokasi tersebut.

Selain punya tanggung jawab yang besar, Sri bersama belasan tenaga medis yang ditugaskan pun dihadapkan dengan kondisi yang sangat beresiko. Bila tidak berhati-hati, mereka pun ikut tertular dengan virus yang awalnya muncul di Kota Wuhan, China itu.

Kecemasan bersama para tenaga medis ini, sedikit terobati. Hari itu, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Papua – Maluku yang menghimpun sejumlah pihak masing-masing,  Inpex Masela Ltd., Bp Indonesia, Petrogas Basin Ltd. Pertamina EP Aset 4 dan Genting Oil Kasuari Ltd berkesempatan menyalurkan bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) di Kota Ambon yang ikut menyasar sejumlah tenaga medis di RS Alternatif itu.

Menurut Sri, yang seharinya berdinas di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku terdapat 130 tenaga kesehatan, tenaga medis di RS Alternatif yang mendapatkan paket bantuan dari SKK Migas dan KKKS Papua Maluku. Termasuk 20 petugas kebersihan, relawan Covid-19.

Penyerahan JPS ini, merupakan rangkaian dari program kepedulian yang dilakukan SKK Migas bersama KKKS Wilayah Papua – Maluku sebagai bentuk Komunikasi Massa dan dukungan terhadap JPS kepada tenaga medis, jurnalis dan masyarakat terdampak Covid-19.

“Industri hulu migas ingin menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada para pekerja medis yang selalu siap siaga melayani pasien Covid-19. Kami juga ingin menyampaikan rasa simpati kami kepada sahabat-sahabat jurnalis yang secara professional, dalam setiap karya pemberitaan jurnalistiknya, turut mengawal dan menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak terus meluas di masyarakat Kota Ambon,”ungkap Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Pamalu, Galih Agusetiawan.

Saat menerima paket komunikasi dan dukungan JPS ini, Sri menyampaikan terima kasih kepada SKK Migas dan KKKS wilayah Papua dan Maluku atas kepedulian kepada petugas kesehatan yang melayani penderita pasien Covid-19 di Kota Ambon.