BERITABETA.COM, Ambon – Dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Maluku yang ditunjuk untuk menangani evalusi dan menghitung besaran anggaran yang akan diusulkan untuk perbaikan sejumlah infrastruktur akibat bencana di Maluku belum tuntas menyelesaikan tugasnya.

Hingga saat ini, hitungan sementara yang dilakukan  Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku terkait  jumlah anggaran yang dibutuhkan ditaksir mencapai Rp 6,4 miliar.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Tata Bangunan Dinas PUPR Provinsi Maluku, Mario Frans kepada wartawan di Ambon, Jumat (5/7/2019).

“Jumlah kerugian yang kita taksir senilai Rp 6,4 miliar. Jumlah itu masih hitungan sementara untuk pemulihan infrastruktur yang rusak pasca bencana,” kata Mario.

Sementara data yang dihimpun menyebutkan, sejumlah insfrastruktur yang rusak akibat bencana yakni jalan dan jembatan di Laha-Wakasihu, Maluku Tengah, dua jembatan, serta ruas jalan Kairatu-Hunitetu, di Seram Bagian Barat.

Untuk Kota Ambon, kerusakan akibat bencana terjadi di Kampus IAIN Ambon, serta tiga talut yang tersebar di kawasan Batu Meja, Kayu Tiga Kayu Putih Kota Ambon.

“Jumlah anggaran untuk perbaikan infrastruktur yang rusak itu bisa bertambah karena pihaknya belum menghitung kerugian akibat rusaknya jembatan Wai Kaliurat di Kabupaten Seram Bagian Timur,” jelasnya.

Secara terpisah Kepala  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Farida Salampessy yang dihubungi media ini juga memastikan pihaknya akan menyodorkan anggaran pemulihan sejumlah infastruktur kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

“Penyerahan rincian anggaran tersebut akan dikirim ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setelah perhitungan semua infastruktur yang rusak telah selesai dilakukan, ” ujarnya di Ambon, Jumat (5/7/2019).

Ia juga membenarkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil perhitungan tersisa, yaitu jembatan Wai Kaliurat yang berada di Kabupaten SBT yang juga terkena dampak bencana.

Menurut dia, pencairan anggaran pemulihan infastruktur yang rusak akibat bencana alam, tergantung BNPB. Sebab, mereka akan kembali mengoreksi rincian anggaran tersebut.

“Nanti tergantung anggaran di BNPB juga, saat mereka koreksi. Ini kan bencana dimana-mana, nanti sesuai proposal kita itu berapa yang akan diberikan (BNPB),” jelasnya (BB-DIO)