BERITABETA.COM – Menjadi seorang pemimpin yang diidolakan banyak orang memang bukanlah hal yang gampang. Setiap orang membutuhkan proses yang berliku sampai akhirnya bisa didaulat sebagai seorang tokoh. Gambaran dari proses ini dapat terlihat dari sosok yang satu ini.

Dia memang bukan seorang politisi tulen, namun kematangannya dalam bersikap diakuinya banyak diperoleh dari pengalaman saat berproses sebagai kader partai.

Adalah Drs. Syarif Bakri Asyathri. Menyebut namanya, mungkin seantero warga kota Ambon langsung mengenalnya. Ketokohanya begitu kental, bukan saja di lingkungan komunitas Muslim, tapi juga lintas komunitas.

 

Syarif Bakri Asyathri bersama Istri Zahra Mabruk

 

Ami Bak, begitu sapaan akrabnya, sejatinya bukan sosok yang biasa, dia adalah seorang mantan pejabat esolon II di Pemprov Maluku yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke dunia politik.

“Setelah saya pensiun, saya sudah memutuskan untuk istrahat dan tidak lagi beraktifitas, selain hanya sebagai penceramah. Namun, kemudian saya diminta untuk mencalonkan diri oleh PPP,” kata Ami Bak kepada beritabeta.com saat ditemui di kediamannya, Kapaha, Ambon.

Sosok yang dikenal juga sebagai pendakwa ini memang memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Sebelum mengabdi sebagai PNS, Ami memang menjadi aktivis yang kemudian bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai kader partai berlambang Kabah itu.

Sepak terjangnya itu membuat Ami begitu dekat dengan politisi-politisi local dan juga memahami betul dinamika politik lokal di Maluku.  

Tak heran, menjelang suksesi Pilkada Kota Ambon, lelaki kelahiran Geser, 21 April 1959 ini pun menjadi pilihan dari beberapa figur calon Wali Kota untuk dijadikan calon Wakil Wali Kota.

“Nama saya masuk dalam beberapa survei. Di survei pertama nama saya muncul di antara beberapa nama sebagai figur yang dianggap kuat sebagai calon Wawali. Hingga akhirnya di survei kedua, hasilnya pun sama. Dan akhirnya saya diminta PPP untuk masuk dalam bursa pencalonan,” ungkap Ami Bak.

Punya Obsesi Membangun Kota Ambon Lebih Baik

Setelah resmi memenuhi perminataan PPP, Ami mengaku banyak tawaran yang datang untuk mendampingi beberapa tokoh.

Namun akhirnya pilihan itu jatuh kepada Calon Wali Kota Ambon  Jantje Wenno yang tak lain adalah politisi Partai Perindo Maluku.

“Memang politik itu dinamis, apa yang kita targetkan dari awal bisa saja berubah karena situasi dan kondisi. Ini pun terjadi pada saya dan PPP. Kami akhirnya memantapkan diri untuk menerima pinangan dari Pak Jance sebagai calon Wali Kota Ambon,” tutur suami dari Zahra Mabruk itu.

Komitmen PPP untuk mengusung Ami Bak terbukti dengan diterimanya tiga  rekomendasi dari PPP, PKB dan partai Perindo.

Proses demi proses terus berjalan dengan mulus, sampai akhirnya pada Senin 23 September 2024, dalam rapat pleno terbuka,  pasangan ini mengantongi nomor urut 4 sebagai Paslon Wali Kota – Wakil Wali Kota Ambon yang akan bertarung di Pilkada Kota Ambon 2024.

Mengemban amanah ini, Ami mengaku akan bekerja ekstra untuk memuluskan perjuangan bersama tiga parpol pengusung. Ia pun mengaku sangat bersyukur dapat berpasangan dengan Jantje Wenno sebagai Calon Wali Kota yang dinilai cukup kenyang pengalaman dalam dunia politik.

“Saya yakin bersama Pak Jantje Wenno kami berdua bisa berbuat lebih untuk memajukan Kota Ambon di masa mendatang. Baliau memiliki pengalaman sebagai legislator selama 30 tahun dan saya kira kami berdua bisa berbuat banyak ketika dipercaya warga Kota Ambon nanti,” pungkas Ami Bak.

Ayah dari Hazhirah Rahman, Syarif Hamzah Asyathri dan Laila Chairtyah  Asyathri ini juga menuturkan obsesinya jika nanti terpilih menjadi Wawali Ambon mendampingi Jantje Wenno.

Obesesi itu tak lain ingin membangun Kota Ambon lebih baik. Ami mengaku  membangun Kota Ambon membutuhkan komitmen yang kuat dari pemimpin yang akan datang. Pasalnya, masih banyak persoalan sosial yang harus dilakukan untuk memajukan Ambon sebagai kota yang nyaman,  aman dan sejahteraan kedepan.

Telepas dari beberapa problem yang saat ini mengemuka,  misalnya masalah sampah dan kemacetan lalu lintas, Ami Bak yakin masalah yang paling urgen dan vital adalah pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Saya sangat yakin dengan menggerakan sektor usaha kecil ini, kedepan Kota Ambon akan lebih maju, karena ini menjadi modal utama kita. Kota Ambon adalah kota jasa, maka sector ini sangat penting dikembangkan melalui berbagai program pembinaan yang sepadan,” tuturnya.

Bidikannya terhadap pengembangan UKM di Kota Ambon memang tak lepas dari pengalamannya sebagai seorang birokrat. Ami pernah menjabat sebagai Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Maluku. Jabatan itu dipegang hingga mengakhiri masa tugasnya sebagai ASN.

Kehadiran Ami Bak di arena Pilkada Kota Ambon, patut disamakan sebagai  oase di tengah gersangnya dinamika politik Kota Ambon.

Ia hadir membawakan alternatif pilihan bagi warga Kota Ambon selain para politisi, karena memiliki sepak terjang yang mumpuni, baik sebagai seorang birokrat (pejabat) dan juga dai (penceramah) yang cukup dikenal kalangan luas.

Karekter ini juga terlihat dari tagline yang diusungnya “Bikin Bae, Dapa Bae” yang bermakna segala sesuatu jika dilakukan dengan niat yang baik maka akan membuahkan hasil yang baik pula.

Di akhir bicang-bicangnya bersama beritabeta.com, Ami Bak pun berpesan, agar setiap warga dapat memanfaatkan momentum peseta demokrasi ini dengan baik, memilih dengan hati untuk Kota Ambon lebih baik kedepan.

Beta (saya) harap katong samua bisa sama-sama ciptakan hal-hal baik agar Kota Ambon kedepan akan lebih maju dalam bingkai kebersamaan dan persatuan hidup orang basudara,” tutupnya (*)

Pewarta : dhino.p