BERITABETA.COM, Ambon – Calon Wali Kota Ambon Nomor Urut 4,  Jantje Wenno, SH menyampaikan sejumlah keterpurukan yang kini terjadi di Kota Ambon. Keterpurukan ini disinyalir merupakan penyebab Kota Ambon menjadi stagnan dalam pembangunan sebagai kota maju yang diimpikan warganya.

Mantan Anggota DPRD Maluku yang berpasangan dengan  Syarif Bakri Asyathri ini mengaku salah satu yang paling berpengaruh adalah terkait tata kelolah pemerintah dan keuangan yang terjadi di Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

“Saat ini kita bisa melihat adanya kubu-kubuan di internal Pemkot Ambon. Ini terjadi karena aparaturnya dibuat terpecah akibat ulah pemimpinnya, sehingga selama dua tahun ini berdampak pada tata kelolah pemerintahan dan juga keuangan yang tidak maksimal,” ungkap Jantje dalam pidato politiknya pada kampanye yang digelar di kawasan Air Mata Cina, Kelurahan Urumeseng, Kota Ambon, Jumat malam (11/10/2024).

Wenno yang juga politisi Partai Perindo ini mengaku fenomena yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan, sejumlah masalah sering terihat dengan nyata. Misalnya, pengelolaan keuangan daerah yang jauh dari kondisi sebelumnya.

 

Warga di kawasan Air Mata Cina, Ponogoro dan Mangga Dua memadati kampanye Paslon Wali Kota –Wakil Wali Kota Ambon nomor urut 4

“Tiga tahun hasil audit BPK terhadap pengelolaan keuangan di Pemkot Ambon, telah terjadi disclaimer. Kondisi ini cukup memprihatinkan, sehingga Ambon menjadi salah satu daerah di Maluku yang kita anggap dalam kondisi yang tidak baik-baik saja,” kata Waenno.

Akibat disclaimer ini, maka Pemkot Ambon juga kehilangan tambahan APBD yang harus diperoleh sebagai hadiah dari Negara atas keberhasilan pengelolaan keuangan daerah itu.

“Jumlahnya pun cukup besar setiap tahun itu, jika pemerintah daerah mendapatkan opini WTP, maka besaran imbalan dari Negara itu mencapai 40-an miliar. Jika ini terjadi tiga tahun maka sudah pasti kita kehilangan uang dalam jumlah besar,” pungkasnya.