Ia pun merinci salah satu temuan yang dianggap cukup miris dalam pengelolaan keuangan di Pemkot Ambon adalah item anggaran makan minum yang alokasi anggaran mencapai Rp. 30 miliar.

Jumlah ini tentunya cukup fantastis dan dirasa sangat tidak wajar. Padahal ini uang banyak yang harus dinikmati oleh warga Kota Ambon.

“Basudara semua silahkan dicek kebenarannya. Ini pengelolaan keuangan yang tidak pro rakyat. Di saat masih banyak persoalan yang dialami warga di kota ini, malah aparaturnya menghaburkan banyak sekali uang daerah hanya untuk makan minum,” beber Wenno.

Dengan kondisi yang terjadi ini, kata Wenno, kedepan dirinya bersama Calon Wakil Wali Kota Ambon Syarif Bakri Asyathri  (Ami Bak) telah berkomitmen jika terpilih di Pilkada 2024, maka program utama yang akan dilakukan adalah pembenahan masalah tata kelola pemerintah yang berefak pada sehatnya pengelolaan keuangan daerah.

“Kita targetkan 4 sampai 6 bulan masalah ini akan kita tuntaskan, untuk mengembalikan kondisi pemerintahan yang stabil serta berefak pada kesejahteraan warganya,” janji Wenno.

Bukan saja masalah pemerintahan, Wenno mengurai di pelupuk mata setiap warga Kota Ambon saja, masih banyak masalah yang harus diselesaikan dengan maksimal.

Masalah sampah, penataan kota, kemacetan, penatan pasar dan juga masalah sosial lainnya harus benar-benar menjadi fokus perhatian pemerintah di masa mendatang.

Jika pengelolaan keuangan daerah itu diatur secara proporsional dan profosional, maka sudah pasti banyak hal bisa dilakukan untuk menjawab semua masalah yang terjadi saat ini.