Wenno pun mengaku bersama Ami Bak juga sudah berjanji kedepan jika diizinkan Allah untuk memimpin Kota Ambon lima tahun mendatang, keduanya tidak akan terlibat dalam urusan proyek-proyek yang dijalankan kontraktor.

“Tentunya tidak ada yang namanya fee proyek yang harus kita terima, semua harus dijalankan sesuai mekanisme yang sudah ditentukan. Bukan saja kami berdua, tapi orang terdekat kami atau keluarga kami pun tidak boleh main dalam wilayah ini,” tegasnya.

Hal ini, kata dia, akan dijalani, karena Paslon nomor 4 saat ini berproses tanpa disokong oleh pihak ketiga atau para kontraktor, sehingga tidak memiliki beban.

“Jika pun ada, mereka yang membatu kami berdua adalah orang-orang yang ingin Ambon  ini lebih baik kedepan dan mereka bukan kontraktor yang berharap imbalan di masa mendatang,” katanya.

“Saya dan Ami bak bergerak tanpa beban, karena kami tidak berhutang dan beban dari kepentingan-kepentingan yang akan menjadi beban bagi kami di masa mendatang,” sambungnya.

Di hadapan ratusan warga,  gabungan warga Air Mata Cina, Ponogoro dan Mangga Dua yang menghadiri kampenye itu, Wenno menegaskan, sudah saatnya Ambon naik kelas untuk keluar dari keterpurukan yang dialami selama tiga tahun ini.

Ia  pun berharap agar warga dapat selektif dan benar-benar tahu karekter setiap calon pemimpin yang akan dipilih di Pilkada 27 November 2024 mendatang.

“Pilihan basudara semua, akan menentukan masa depan kota Ambon lima tahun mendatang. Makanya harus hati –hati dalam memilih, jangan pilih calon pemimpin yang punya hutang, atau punya track rekor buruk,  karena itu sama halnya kita memilih untuk tetap jalan di tempat,” tutup Wenno disambut tepuk tangan meriah ratusan warga (*)

Editor :Redaksi