BERITEABETA.COM, Ambon – Belasan atlet dari Maluku di kirim oleh Pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (Pengprov IPSI) Maluku pada ajang Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta 2020. Namun semuanya gugur. Tak ada satu yang meraih tiket untuk ikut PON XX Papua pada 2-15 Oktober 2021 nanti.

Di pra PON 2020 lalu, Cabor bela diri klasik ini para atlet Maluku ikut bertanding di full kelas (Putra dan Putri). Tanding Putra; Kelas A 45-50 kg, Kelas B 50-55 kg, Kelas C 55-60 kg, Kelas D 60-65 kg, kelas E 65-70 kg. Kelas F 70-75 kg, dan Kelas G 75-80 kg.

Tanding Putri Kelas A 45-50 kg, Kelas B 50-55 Kg Kelas C 55-60 kg, Kelas D 60-65 kg, Kelas E 65-70 kg, Kelas F 70-75 Kg, dan kelas bebas. Termasuk Kelas Seni Tunggal Putra dan Putri. Ganda Putra dan Putri, Regu Putra dan Putri.

Mantan Ketua Pengprov IPSI Maluku Darul Kutni Tuhepaly mengemukakan beberapa alasan yang menjadi kelemahan dibalik ketidaklolosnya para atlet silat Maluku di Pra PON 2020 hingga gagal ikut PON XX Papua 2021.

“Kelemahannya para pesilat yang direkrut belum sesuai dengan kategori mereka. Apakah sudah dilatih dari tingkat ranting ke cabang sampai kejuaran antar kabupaten kota di Maluku,” kata Darul Kutni Tuhepaly kepada beritabeta.com di Ambon, Selasa (24/08/2021), menyoroti problem para atlet silat Maluku yang absen di PON XX Papua 2021.