BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 11 lokus Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu [Tekad] di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] ditetapkan sebagai fokus meningkatkan pendapatan ekonomi Rumah Tangga [RT] melalui komoditi lokal.

Demikian disampaikan Koordinator Program Tekad SBT Mimid Dwi Suwanto kepada beritabeta.com di Kota Bula, Sabtu (07/01/2023).

Mimid membeberkan, 11 desa yang menjadi lokus program Tekad ini tersebar di Kecamatan Bula, Bula Barat, Seram Timur, Kilmury, Kiandarat dan Siritaun Wida Timur dengan komoditi yang berbeda.

"Desa Kwamor Kecil Mata Wawa, Salas dan Jembatan Basah komoditinya kacang tanah. Desa Lian Tasik dan Salagur Kota komoditi cabe rawit. Desa Sumbawa dan Undur komoditi jagung manis. Kalau Kilbon Kway, Angar dan Kileser itu budidaya sagu tumang dan pengolahan sagu lempeng. Kemudian Aki Jaya itu budidaya dan pengolahan ubi jalur," ungkap Mimid Dwi Suwanto.

Ia menjelaskan, pada 2022 lalu, ada sebanyak 20 desa inti yang menjadi sasaran program Tekad, namun yang baru disetujui proposal Demonstrasi Plot [Demplotnya] hanya 11 desa dengan masing-masing Kelompok Penerima Bantuan [KPB] sebanyak 20 orang.

Dia mengaku, 11 lokus ini masing-masing mendapatkan kuncuran anggaran dari International Fund for Agricultural Development [IFAD] sebesar Rp 100 juta.

"Fokusnya di 20 lokus Tekad. Yang proposal Demplotnya baru disetujui 11 desa, sisanya 9 desa itu nanti 2023 ini," jelasnya.

Ditanya bagaimana progres dari program tersebut? Dia berujar, saat ini proses pengolahan lahan dan persiapan jalan sedang dilakukan sambil menunggu peralatan yang sementara dalam pengiriman.

"Sementara pengolahan lahan dan persiapan jalan, sambil menunggu peralatan sementara dalam proses pengiriman," ujarnya.

Alumni Magister Manajemen Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon ini berharap, dengan terselenggaranya penyebaran teknologi tepat guna [inovasi] ini dapat meningkatkan produktivitas, pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Alam [SDA] berbasis pertanian dan perikanan.

"Kita berharap terselenggaranya penyebaran teknologi tepat guna [inovasi] untuk meningkatkan produktivitas, pemanfaatan dan pengelolaan SDA berbasis pertanian dan perikanan. Serta terwujudnya kolaborasi Pemerintah Daerah [Pemda] dalam upaya pengembangan transformasi ekonomi desa," harapnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi