Protein Daun Tembakau Siap Diuji Jadi Vaksin Virus Corona
BERITABETA.COM – British American Tobacco (BAT), perusahaan rokok nomor dua di dunia ini mengklaim tengah mengembangkan vaksin virus corona yang menyebabkan Covid-19 berbasis tanaman tembakau.
Mereka mengklaim tembakau bisa menjadi vaksin yang aman dan cepat untuk menyembuhkan penderita Covid-19. BAT selaku pembuat rokok merek Lucky Strike dan Dunhill dikabarkan telah mengubah fokusnya untuk memerangi pandemi global Covid-19.
BAT menggunakan pengumuman tersebut untuk menyuarakan citra positif dari perusahaan tembakau dan mengatakan bahwa teknologi pabrik tembakau yang tumbuh cepat menempatkannya di depan orang lain yang mencoba mengembangkan vaksin.
“Jika pengujian berjalan dengan baik, BAT berharap bahwa dengan mitra yang tepat dan dukungan dari lembaga pemerintah, antara 1 juta dan 3 juta dosis vaksin dapat diproduksi per minggu, mulai Juni,” kata BAT melansir The Guardian, Jumat (3/4/2020).
BAT mengklaim pabrik tembakau menawarkan potensi pengembangan vaksin yang lebih cepat dan lebih aman dibandingkan dengan metode konvensional. Bahkan, BAT mengatakan vaksin yang dikembangkan anak perusahaan bioteknologi AS, Kentucky BioProcessing (KBP), yang dibeli pada tahun 2014 telah masuk ke pengujian pra-klinis.
“Membuat vaksin dengan teknologi perusahaan tembakau berpotensi lebih aman (daripada teknologi vaksin konvensional), mengingat bahwa pabrik tembakau tidak dapat menginangi patogen yang menyebabkan penyakit manusia,” ujar BAT.
BAT mengaku telah berkoordinasi dengan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris untuk menawarkan dukungan dan akses ke penelitian guna mempercepat pengembangan vaksin untuk Covid- 19.
Sebelumnya, pada April lalu perusahaan ini sempat mengejutkan dunia dengan membuat vaksin Virus Corona atau COVID-19 dari daun tembakau.
Dari hasil uji cobanya tersebut, mereka mengklaim bisa menghasilkan 1 juta hingga 3 juta dosis setiap minggu, jika sudah mendapat dukungan dari lembaga pemerintah serta produsen yang tepat.
Uji klinis yang diharapkan bisa mulai pada Juni mendatang. Perusahaan juga akan menyediakan peralatan tambahan untuk meningkatkan kapasitas penelitian.
Sampai saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk COVID-19, dan sudah ada beberapa vaksin yang mulai diuji coba pada manusia.
Para ahli mengatakan bahwa pembuatan vaksin virus corona jenis baru ini dapat menghabiskan waktu 12 hingga 18 bulan mendatang.
Selain itu BAT juga mengaku bahwa pihaknya sedang berbicara dengan lembaga pemerintahan lainnya di seluruh dunia tentang vaksin tersebut. Perusahaan mengatakan telah berkomitmen akan memberikan dana untuk melakukan uji klinis yang diharapkan akan dimulai pada awal Juni 2020 ini.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak para peneliti, ilmuwan, dan media untuk berhati-hati dalam menyebarkan klaim bahwa tembakau atau nikotin bisa mengurangi risiko COVID-19 (BB-DIP)