BERITABETA.COM, Ambon –Anggota Komisi IV  DPR RI Saadiah Uluputty, ST kembali menyuarakan kepentingan Maluku di gedung DPR RI Senayan. Kali ini, politisi PKS Dapil Maluku itu meminta perhatikan dari Kementerian Pertanian [Kementan] RI terkait matinya ribuan pohon cengkih yang menjadi komoditas unggulan daerah.

“Ribuan tanaman cengkih di Maluku mati, kurangnya akses jalan tani, serta hama dan penyakit yang meneyarang tanaman warga disana. Saya minta ini menjadi perhatikan Kementan untuk dilakukan kajian dan mencuri solusinya,” ungkap Uluputty    pada rapat Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian di gedung DPR RI, Jakarta (16/01/2022)

Saadiah mengaku, fakta ini merupakan hasil aspirasi yang Ditemukan saat menemui para petani tanaman perkebunan di beberapa daerah di Maluku.

Permintaan ini bukan baru pertama kali disuarakan, Uluputty bahkan di tahun 2023 ini melalui Kementerian Pertanian meminta untuk masalah tanaman perkebunan di Maluku menjadi perhatikan, karena komoditas tanaman cengkih dan pala menjadi khas wilayah Indonesia Timur yang terancam punah.

"Ini komoditi khas maluku, memang dia tidak berdampak langsung kepada pangan kita tetapi dia berdampak kepada penciptaan komoditi ekspor," ungkapnya.

Ia meminta agar perlu adanya kajian dan solusi untuk mengembalikan dan meremajakan tanaman cengkeh. Hal ini berlaku pula untuk tanaman lainnya seperti pala.

"Masyarakat di tingkat mikro di petani kita, keinginannya untuk tanam pala tinggi jadi saya minta agar ada satu konsep yang sering saya sampaikan, konsep pengembangan tanaman perkebunan secara terpadu dari hulu dampai hilir." Tandasnya.

Melalui pengamatannya, wanita yang biasa disapa Caca Salut ini melihat masyarakat dibiarkan saja mengelola tanaman rakyat mereka dengan apa adanya.

"Saya kadang-kadang menyampaikan cemburu melihat jorjoran berbagai program alsintan pasca panen di tanaman pangan yang tidak sama dengan tanaman perkebunan, kalau bisa ada program yang bisa mensuport petani-petani kita di sektor perkebunan agar produktivitas, kemakmuran dan kesejahteraan mereka itu bisa dinaikan. Dari waktu ke waktu harus ada perbaikan," tegas Uluputty.

Uluputty kepada Dirjen PSP kementerian pertanian meminta perhatian terharap infrastruktur, jalan produksi dan jalan usaha tani.

"Di tanaman pangan ada jalan usaha tani tanaman pangan 100 juta, kami minta ditanaman perkebunan juga ada jalan produksi untuk sektor perkebunan. Kemudian alat pasca produksi seperti di pulau Banda. Saya minta agar di tahun 2023 ada alokasi dana khusus,” tutupnya (*)

Editor : Redaksi