BERITABETA.COM, Ambon – Rumah Susun (Rusun) yang diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)  di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang berlokasi di  Desa Nania, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon  diresmikan Dirjen Penyedian Perumahan, Kementerian PUPR RI, Khawali Abdul Hamid, Selasa (13/8/2019).

Rusun yang dibangun sejak tahun 2018 oleh Kementerian PUPR dengan konstruksi bangunan empat lantai ini memiliki 58 unit rumah berukuran tipe 36.

Khawali Abdul Hamid dalam sambutan mengatakan, pembangunan rusun merupakan implementasi dari program pembangunan sejuta rumah yang merupaskan program dari  Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, termasuk pembangunan rumah bagi ASN.

Tipe hunian vertikal seperti apartemen atau rusun adalah tipe hunian yang cocok dengan topografi Ambon yang sebagian besar daratan berada pada sudut kemiringan.

Menurutnya, Rusun yang dibangun saat ini, sudah dimodifikasi sedemikian sehingga menyerupai sebuah apartemen yang representatif bagi ASN.

“Maksud pembangunan rumah susun yang representatif bagi ASN adalah karena ingin menyediakan fasilitas yang baik yang berdampak pada peningkatan kualitas kinerja ASN,” tandas Dirjen.

Dirjen menambahkan, banyak juga para tenaga medis yang tidak memiliki rumah dinas, dan hal ini akan diperhatikan dan disiapkan sambil menunggu kesiapan dan permintaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Semuanya akan kita siapkan, namum yang menjadi salah satu masalah adalah lahan untuk membangun rumah dinas tersebut,” ungkapnya.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy dalam kesempatan itu mengakui, ini merupakan peluang, dan hanya kepala daerah yang tolol saja yang tidak bisa memperhatikan kepentingan rakyatnya sendiri.

“Peluang Inilah yang harus kita tangkap sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Dirjen yakni untuk pembenahan rumah kumuh bahkan juga bisa dibantu bagi rumah-rumah kusut serta para perawat di kota Ambon,” paparnya.

Walikota juga  memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas bantuan pembangunan rusun bagi ASN. “Ini merupakan hal yang positif mengingat kondisi topologi Kota Ambon, 78 persen berada pada tingkat kemiringan dengan sudut yang terbentuk rata-rata 30 derajat, sehingga pembangunan rusun yang diresmikan saat ini tidak membutuhkan lahan yang luas namun bisa menampung 58 unit rumah,” terang Walikota.

Menurutnya, pendekatan pembangunan kedepan sangat tepat kalau menggunakan pendekatan vertikal sehingga dengan keterbatasan lahan dalam wilayah Kota Ambon tidak lagi menjadi persoalan dalam penyediaan hunian bagi masyarakat.

Di kesempatan itu, Walikota juga berterima kasih kepada Dirjen terkait program bedah rumah, dimana pada tahun ini Kota Ambon memperoleh 186 rumah setelah pada tahun sebelumnya 86 rumah. Hal ini tentunya sangat membantu dalam mempercepat Pemerintah Kota Ambon  memperkecil atau mengurangi perumahan kumuh.

”Kebijakan-kebijakan seperti ini membuktikan kepedulian Pemerintah Pusat kepada Ambon tidak sedikit. Jika kedepan memang masih ada kebijakan untuk membangun rumah bagi ASN, Pemkot akan siapkan lahan untuk itu,” tandas Walikota (BB-DIO).