BERITABETA.COM, Namlea –  Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Kabupaten Buru, kembali mengumumkan salah satu pasien yang ditangani dinyatakan sembuh dari Covid-19. Pasien dimaksud bernama Herun Tasane (HT).

Khabar gembira itu baru dirilis malam ini oleh Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru Nani Rahim kepada awak media lewat WhatsApp Group Media Covid.

“Alhamdulillah, hari ini 2 sampel swab dari Buru dengan inisial HB (PDP dari bursel) dan HT dari Waelana sudah negatif . HT dinyatakan sembuh,”tulis Nani Rahim, Kamis malam (4/6/2020).

Nani Rahim dan Satgas C19 Kabupstrn Buru mengaku sangat bersyukur karena pemulihan Herun Tasane sangat tergolong cepat. Saat diumumkan tanggal 16 Mei lalu, ada lima warga Buru yang waktu itu dinyatakan terpapar Covid-19, yakni almarhum AS dan menantunya JS, Herun Tasane, GW, dan JL.

Saat dinyatakan positif Covid-19, Herun Tasane waktu itu telah kembali ke kampung halamannya Desa Waelana, Kecamatan Fenalisela.

Kemudian aparat desa dan tenaga kesehatan setempat meminta agar Herun Tasane tetap jalani karantina di Pos Pelayanan Kesehatan Desa (Polindes) dan tidak usah dievakuasi untuk dikarantina tertutup di Senyum Bupolo.

Tanggal 30 Mei lalu, Herun dijemput lagi untuk di-swab tenggorokan, guna mendeteksi keberadaan Covid-19 di tubuhnya.

“Sudah diumumkan Satgas Covid-19 Maluku kalau HT telah sembuh “lagi ucap Nani Rahim senang.

Sampai berita ini dikirim, Nani belum merinci kenapa sampai Herun begitu cepat terhindar dari Covid-19. Saat dinyatakan positif kondisi fisik Harun juga terlihat bugar.

Beberapa warga yang dihubungi yakin, kalau mahasiswa Buru yang sementara kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini juga diasupi minyak kayu putih selama menjalani karantina tertutup di Polindes Waelana.

Di Waelana, Silewa dan Miskoko sangat terkenal dengan minyak kayu putih kualitas terbaik di Pulau Buru karena pohonnya tumbuh di daerah pegunungan tinggi.

“Belum lagi ada obat-obatan herbal dari daun-daunan dan akar-akaran yang selama ini digunakan warga di sana kalau sakit atau cape, misalnya akar kayu ular. Air rebusan akar kayu ulat ini rasanya sangat pahit dan lebih pahit dsri minum obat clorokuin ,” jelas seorang guru SD yang bertugas di pedalaman Danau Rana.

Sebagaimana pernah diberitakan, Herun Tanase  terpapar Covid-19 dari hasil tracing klaster pertama terhadap pasien 17 Maluku (01 Buru) , bernama Halik Moka yang diumumkan positif Covid- 19 sejak tanggal 17 April lalu.

Halik Moka  kini sudah dinyatakan sembuh .Waktu itu ia datang berlibur ke Namlea mengekor mahasiswa Buru dari Jakarta menggunakan identitas orang lain bernama Ansarudin Ekay alias Ansar dan tiba di Namlea tanggal 31 Maret lalu.

Setelah Halik terpapar, satgas melakukan tracking terhadap 22 orang termasuk rekan kontak eratnya Fandi Nacikit dan hasil PCR-nya dinyatakan  positif Covid-19 sejak tanggal 28 April lalu.

Halik Moka yang sejak beberapa hari lalu telah diumumkan sembuh dari Covid 19, turut menjangkiti rekannya Fandi Nacikit ditambah dua rekan mahasiswa GW dan HT serta orang tua JL, ayah dari mahasiswa EL, rekan kontak Halik.

Fandi Nacikit dua hari lalu juga telah dinyatakan sembuh dan telah berkumpul dengan Halik Moka yang masih berada di kampung halamannya Fandi (BB-DUL)