BERITABETA.COM, Namlea –  Muhamad Sahir (MS), pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Buru yang baru dinyatakan positif Covid-19 tanggal 2 Juni lalu,  hari ini dinyatakan telah sembuh.

Kepastian Muhamad Sahir sembuh dari Covid-19 itu disampaikan Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Buru, kepada para wartawan di Namlea, Selasa (9/6/2020).

“Berarti Muhamad Sahir ini pasien Covid-19 di Kabupaten Buru yang paling cepat sembuh ya bu Nani Nani ?,”tanya wartawan beritabeta.com dan dijawabnya dengan singkat “Iya. Itulah rejeki anak sholeh.”

Sahir, pria kelahiran Rangah 14 Juni 1994. Sebelum bertugas di BKD Kabupaten Buru, lelaki bujangan ini berasal dari Regak Desa Pengadang, Kecamatan, Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia tamatan STPDN angkatan 24, lulus  tahun 2017 lalu. Setelah tamat, ia ditempatkan di Kabupaten Buru, jauh dari ortu dan sanak familinya.

Selama berada di Namlea ia mendiami satu kamar kos di Lorong Telaga Lontor, BTN SMA, Namlea.

Setelah dinyatakan terpapar Covid-19, satu teman dekatnya Sabarudin juga ditracing dan di-swab. Hasil PCR Sabarudin juga negatif.

Staf di Kantor BKD Buru awalnya mengeluh kehilangan indra penciuman. Ia minta dirapid test dan hasilnya reaktif (+). Karena reaktif ia diswab tenggorokan dan tanggal 2 Juni lalu diumumkan positif C-19..

Kabar gembira pasien dari Buru yang sembuh pada hari ini bukan hanya Muhammad Sahir saja, tapi juga Jafar Sikki (JS), pedagang emas yang sehari hari jualan di Pasar Inpres Namlea.

“Sembuh 2 org JS dan MS,”kabari Nani Rahim.

Menurut Nani Rahim kabar baik itu diterima tadi siang setelah Satgas Covid-19 Provinsi Maluku mengirim hasil  Baru pemeriksan PCR dari sampel swab tenggorokan 28 orang yang dikirim dari Kabupaten Buru tanggal 5 Juni Lalu.dari sampel itu turut disertakan sampel swab JS dan MS.

Kabar gembira ini langsung disampaikan Nani Rahim kepada Sahir dan Jafar. Setelah itu keduanya diprrbolehkan pulang tadi sore.

“Keduanya sangat bersyukur dan berterima kasih pada tim kesehatan. Habis dengar hasil mereka langsung pulang,”ujar Nani Rahim.

Dari 28 sampel swab itu, hanya tiga orang yang Positif Covid-19, yakni HB, LR dan AA.Sisanya negatif, termasuk swab lima pegawai BKD dan swab lima tenaga kesehatan.

Swab pegawai BKD yang negatif itu rekan kontak Muhammad Sahir dan DK yang kini lagi sedang dirawat di RSU Haulussy Ambon.

Nani Rahim yang dimintai tanggapannya dengan begitu cepatnya sembuh dua pasien dari Buru ini, menjelaskan tidak punya resep khusus terhadap keduanya. Terutama Muhamad Sahir, pasien yang paling tercepat sembuh bukan hanya di Kab. Buru, tapi di juga di Maluku, bahkan di Indonesia.

“Sejak jalani karantina saat RDT reaktif, hingga dinyatakan positif Covid-19 , Sahir ini pasien yang paling sabar, tidak pernah mengeluh, tidak pernah menuntut. Kalau tidak ditanya kebutuhannya, dia tidak pernah minta,”puji Nani Rahim.

Jelas Nani Rahim, mereka yang rapid test reaktif dan juga positif Covid-19 selama dikarantina di Silta dan Senyum Bupolo, selalu dikasih obat dan vitamin.

Mereka diberi menu makanan bergizi dan seimbang. Dikasih susu, bubur kacang ijo, air jahe-madu. Sayur daun kelor dab sayuran hijau serta buah ada di setiap waktu makan.

Semasa menjalani karantina khabarnya Sahir dan Jafar  juga membekali diri mereka dengan minyak kayu putih.

Hal itu juga diakui Nani Rahim dan menambahkan kalau minyak kayu putih tidak disediakan satgas, melainkan mereka bawa sendiri.

Ada yang menyebutkan salah satu faktor Sahir dkk begitu cepat sembuh juga karena selalu memakai minyak kayu putih, juga tidak dibantah jubir satgas. Dia meminta agar nanti ditanyakan langsung ke Sahir.

Kini Sahir dan Jafar telah diperbolehkan pulang ke rumah. Sahir kembali ke kos-kosannya dan Jakaria berkumpul lagi bersama istrinya Yayuk Triastutik dan kedua anaknya di rumah (BB-DUL)