BERITABETA.COM, Jakarta – Para kader muda diminta untuk tidak mencari kekayaan di dunia politik. Politik itu secara umum ruang aktualisasi dan kontribusi ke publik.

“Maka, jangan jadikan politik sebagai lahan nafkah dan berpikir jadi politisi yang kaya raya apalagi korupsi,” kata Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman  di pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Garuda Keadilan (GK) di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (22/12/2018).

Kebijakan di negara ini, kata Sohibul, ada di politik dan pada undang-undang. Undang-undang adalah persoalan mengatur manusia dalam bidang tertentu. Ia berpesan kepada anak muda bila ingin menjadi anggota DPR harus memiliki basis kompetensi. “Jadi politisi itu harus punya power. Kalau tidak memiliki mental yang kuat, maka kita akan mudah tergoda,” kata dia.

Sohibul juga menekankan bila menjadi anggota dewan jangan membahas kapan gaji naik. “Itu memalukan. Kalau sudah tidak menganggap gaji, itu sudah top. Kesiapan (jadi anggota dewan) ini didapat kalau kita terbina (tarbiyah),” ujarnya.

Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menambahkan, anak muda sebaiknya menonjol dan tidak lama-lama belajar di atas meja. “Muda saja tidak cukup tapi harus menonjol. Di mana titik kemenonjolan diri, petakan kemampuan diri, dan cari lahan yang tak banyak pesaing,” pesan dia.

Mardani berharap agar anak muda tak merasa ketinggalan kereta. Sebab setiap orang tidak berkompetisi dengan orang lain melainkan berkompetisi diri sendiri. “It’s about quality not quantity. GK tidak besar karena jumlah tapi besar karena menonjol,” tegas Mardani. “Jangan kelamaan belajar di meja. Terjun langsung. Learning by doing biar terasa. Perbedaan pemenang dan pecundang siapa yang sering kalah? Pemenang pernah kalah juga tapi jangan lama.”

Garuda Keadilan adalah organisasi sayap pemuda PKS. Di Garuda Keadilan ini berkumpul anak-anak muda dari kelompok organisasi muda pelajar dan mahasiswa yang memiliki ideologi Islam dan berbasis tarbiyah, seperti PKS (BB-ADIS)