Spanyol – Italia, Duel Klasik Ajang Balas Dendam di Euro 2020
BERITABETA.COM – Partai semifinal di Euro 2020 akan mempertemukan dua tim raksasa Eropa antara Spanyol vs Italia pada Rabu (7 Juli) jam 02.00 WIB.
Keduanya melaju ke babak semifinal Euro 2020 usai mengalahkan lawan masing-masing. Spanyol menyingkirkan Swiss lewat drama adu finalti dan Italia menumbangkan Belgia.
Perjuampaan kedua tim, patut disebut duel klasik di era milenium. Laga ini akan berlangsung dengan tensi tinggi, sekaligus menjadi ajang balas dendam.
Di Euro 2008, keduanya bertemu di babak perempat final dan laga saat itu harus disudahi dengan babak adu penalti. Italia saat itu harus mengakui keunggulan Spanyol setelah dua eksekutor mereka gagal menaklukan kiper Spanyol saat itu, Iker Casillas.
Empat tahun kemudian, mereka bahkan bertemu dua kali di Euro 2012. Berada di grup yang sama, keduanya pertama kali duel di fase grup dan tidak ada pemenang saat itu.
Keduanya sama-sama lolos hingga akhirnya kembali duel di babak final. Lagi-lagi, negara Negeri Pizza harus mengungguli Spanyol setelah dibantai empat gol tanpa balas.
Empat tahun kemudian, Spanyol dan Italia kembali berhadapan. Pertemuan itu terjadi di babak 16 besar Euro 2016. Italia berhasil menyingkirkan Spanyol dengan skor dua gol tanpa balas.
Seakan sudah berjodoh, kini keduanya kembali bertemu di babak semifinal Euro 2020. Baik Gli Azzurri (Timnas Italia) maupun La Furia Roja (Timnas Spanyol) saat ini sedang memulai era baru sepak bola.
Di Italia tak ada lagi nama Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, Fransesco Totti, hingga Daniel de Rossi.
Sementara Spanyol, sudah tidak diperkual lagi duo maestro lapangan tengah pada diri Xavi Hernandez dan Andreas Iniesta, striker tajam sekelas Fernando Torres dan David Villa, hingga kiper kharismatik Iker Casillas.
Roberto Mancini di kubu Italia dan Luis Enrique di Spanyol sama-sama sedang memulai generasi baru untuk negara mereka.
Dibimbing sejumlah nama senior macam Giorginio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Lorenzo Insigne di kubu Italia serta Jordi Alba dan Sergio Busquets di kubu Spanyol diharapkan akan timbul generasi baru yang bisa menghasilkan prestasi.
Bukan tidak mungkin, pemenang Euro 2020 akan menjadi generasi sukses yang baru untuk kedua tim ini.
Secara menyeluruh, Italia dan Spanyok sudah bertemu 37 kali di semua kompetisi. Hasilnya sangat ketat, dimana Italia berhasil menang 13 kali sementata Spanyol 11 kali.
Pertemuan kedua tim ini, tentu menjadi harapan bagi kebangkitan generasi sepak bola di kedua negara itu. Pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique, bahkan tak tanggung-tanggung, langsung optimis dengan membidik gelar juara Piala Eropa 2020 setelah memastikan tempat di semifinal ini.
Perjuangan Spanyol menuju semifinal memang terbilang tidak begitu menjadi perhatian, namun dari sekian pertemuan itu mereka menjadi timnas yang paling banyak membobol gawang lawan.
"Kami sangat bangga. Anda salah untuk berpikir bahwa kami, atau semifinalis mana pun, akan puas atas kiprah kami sejauh ini. Kami semua ingin mencapai final dan menang," ujar Enrique dilansir dari laman resmi UEFA, Sabtu (3/7/2021).
Sementara pelatih Timnas Italia Roberto Mancini, lebih yakin tim asuhannya akan lebih gila lagi di semifinal nanti. Italia datang ke turnamen ini sebagai salah satu kandidat juara, tapi bukan berada di lima besar seperti Prancis, Portugal, Belgia, Jerman, atau Spanyol.
Sejak kualifikasi Piala Eropa 2020, Italia sudah melakukannya dengan menyapu bersih 10 pertandingan. Masuk ke fase grup, Italia juga mengalahkan Turki, Swiss, dan Wales, sebelum menundukkan Austria di babak 16 besar.
Bahkan Italia tampil trengginas di babak pertama dan unggul 2-0 duluan lewat Nicola Barella serta Lorenzo Insigne, sebelum penalti Romelu Lukaku memangkas skor.
Italia akhirnya lolos ke semifinal Piala Eropa pertamanya sejak edisi 2012. Italia lantas melanjutkan catatan kemenangan beruntun menjadi 13 laga serta masih tak terkalahkan di 32 laga terakhirnya!
Performa ini jelas membuncahkan harapan fans Italia bahwa negaranya bisa berjaya di turnamen kali ini. Mancini tahu itu, tapi dia merasa Giorgio Chiellini dkk belum tampil pada performa terbaiknya.
"Tim semakin membaik dari hari ke hari. Bahkan ketika harus menghadapi laga tricky seperti ini, tim selalu lebih baik lagi dan masih banyak ruang untuk berkembang kok," ujar Roberto Mancini seperti dikutip RTE.
"Itulah yang saya lihat dari skuad saya, keinginan untuk bermain baik, mencoba bangkit setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 - itu semua yang belguro memacu kami. Tapi, kami bisa lebih baik lagi," sambung Mancini.
Seperti apa hasil dari perjumpaan kedua tim ini? Tentu tergantung dari racikan strategi yang dimainkan Luis Enrique dan Roberto Mancini (BB-DIP)