PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) bersama Moluccas Coastal Care (MCC) berhasil mengumpulkan 6 ton sampah di kawasan pantai Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (5/6/2024).
PT. Millon Limbah Ambon (MLA), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik, menyatakan kesiapannya untuk mendaur ulang ratusan ton sampah plastik di Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP] berhasil memungut [mengumpul] sebanyak 2,4 ton atau 2.496 kilogram sampah yang berserakan di Taman Wisata Perairan [TWP] Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ambon menyebut telah terjadi kenaikan volume sampah sebesar 25 ton per hari. Peningkatan ini jika dibandingkan dengan jumlah sampah yang dihasilkan sebelum masa pandemi terjadi.
Selama dua hari berturut-turut, mulai dari tanggal 25 – 26 Agustus 2020, Komunitas LEBEBAE turun langsung memungut sampah plastik di Puncak Siwang dan Pintu Kota, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Yayasan EcoNusa dan Universitas Khairun (UNKHAIR) mengajak mahasiswa/i di Ternate, Maluku Utara untuk lebih peduli dan berkontribusi terhadap perbaikan ekosistem pesisir laut yang lebih sehat di Indonesia, khususnya di Maluku Utara.
Dengan komunitas ini, puluhan anak Komunitas LEBEBAE kemudian bergerak menggelar aksi di pantai Amahusu, Selasa (18/8/2020) dengan membersihkan sampah, terutama sampah plastik yang selama ini menjadi ancaman bagi biota laut di Teluk Ambon.
Ancaman gelombang sampah plastik ke laut makin memprihatinkan. Sebuah analisis baru yang dilakukan The Pew Charitable Trusts dan SYSTEMIQ menemukan bahwa tanpa respon cepat dan berkelanjutan, aliran plastik tahunan ke laut bisa meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040.
Gubernur Maluku, Murad Ismail mengajak masyarakat Maluku untuk mengurangi penggunaan media plastik dalam aktivitas sehari-hari.Kebiasaan masyarakat yang masih bertumpu pada pendekatan akhir ‘end of pipe’ yakni, sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir, akan berpotensi memberikan kontribusi pemanasan global.
Kepedulian warga Kota Ambon dalam menjaga kebersihan dan keberlangsungan lingkungan hidup sepertinya masih saja menjadi barang mahal. Buktinya, setiap saat masih saja dijumpai sampah berhamburan dan mengapung di teluk Ambon.