Hindari Tengkulak, Uluputty Dorong Merdeka Eksport Pala dan Cengkih

BERITABETA.COM, Jakarta — Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku, Saadiah Uluputty kembali meminta perhatian Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Pertanian agar bisa melakukan terobosan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani pala dan cengkeh di Provinsi Maluku.
Salah satunya dengan mendorong program Merdeka Ekspor untuk komoditas pala dan cengkih yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI sebagai upaya menghindari praktek tengkulak dalam proses pemasaran pala dan cengkih.
Mantan Anggota DPRD Maluku mengaku sangat mengapresiasi upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo terkait kebijakan 'Merdeka Ekspor'
Menurutnya, kebijakan tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai para tengkulak-tengkulak yang selama ini bermain di jejaring-jejaring mata rantai pasoknya maupun mata rantai ekspornya.
"Kami mendukung program ini, untuk memutus mata rantai tengkulak dengan menjadikan Merdeka Ekspor ini sebagai salah satu program di Kementerian Pertanian melakukan ekspor langsung dari daerah penghasil, agar harga juga bisa dinaikkan. Petani meminta kami menyuarakan, ini soal harga tanaman pala dan cengkeh benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang langsung ada di ujung tombak petani kita," ujar Saadiah Uluputty mewakili Fraksi PKS saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan Kementerian Pertanian RI di ruang rapat komisi IV Gedung Nusantara V Senayan, Senin (20/9/2021).
Politisi PKS itu menjelaskan, saat menggelar Bimtek dengan petani pala di Maluku para petani pala telah memberikan beberapa catatan soal ketersedian sarana dan prasarana penjunjang di lahan-lahan perkebunan yang dimiliki.
“Para petani juga meminta disedikan jalan-jalan usaha tani di pusat-pusat produksi dan juga bibit atau benih tanaman pala unggul serta teknologi pasca panen dalam menunjung usaha mereka,” beber Uluputy.
"Saya minta catatan untuk tanaman pala dan cengkeh, sebagaimana beberapa waktu kemarin saat rapat dengan Pak Menteri saya minta agar sungguh-sungguh dan serius untuk bagaimana mengembalikan kejayaan rempah-rempah ini,"sambungnya.
Kesemua permintaan ini, kata Saadiah, merupakan bentuk upaya dalam menaikkan nilai produktivitas usaha perkebunan pala dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Mohon ini jadi catatan yang juga bisa berdampak kepada kesejaheraan masyarakat dan terutama masyarakat yang memang menaruh harapan yang besar agar nilai dari produktifitasnya ini juga bisa mempengaruhi kesejahteraan petani-petani kita yang ada di Indonesia Bagian Timur" harapnya (*)
Pewarta : Azis Zubaedi
Pewarta : Azis Zubaedi