Upah Tak Dibayar, Belasan Pekerja Proyek Palang Gudang dan Lokasi Kerja

BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 14 pekerja yang dikontrak PT. Bangun Jaya Raya, perusahaan kontraktor yang menangani proyek pembangunan dinding sayap Jembatan Wai Danama, Kecamatan Tutuk Tolu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memalang fasilitas milik perushaan tersebut.
Balasan orang ini marah, karena pihak kontraktor belum membayar upah kerja.Terpaksa mereka melancarkan aksi pemalangan terhadap lokasi proyek dan gudang penampung material milik PT. Bangun Jaya Raya.
Pantauan beritabeta.com di lokasi proyek, 14 orang karyawan itu memasang kayu rep pada lokasi pekerjaan dan gudang barang dengan menyertakan pesan bertuliskan “Jangan buka palang, segera bayar upah kerja kami baru dibuka”.
Tidak saja itu, mereka bahkan memasang palang pada dapur camp milik kontraktor pelaksana PT. Bangun Jaya Raya dan konsultan Pelaksana PT. Nusantara Agung Jaya dengan menggunakan kayu rep dan papan.
“Kami konsultasi dengan pihak keungan mereka janji minggu depan, minggu depan. Tapi tunda terus, karena itu semua karyawan sepakat untuk palang” ungkap Abdul Jalal Rumbory, salah satu karyawan beritabeta.com Minggu (07/02/2021).
Rumbory menjelaskan, dirinya bersama 13 karyawan lainnya sudah menuntaskan pekerjaan dengan volume 149 meter persegi. Dia bahkan merincikan harga kubikasi yang disepakati dengan pihak perusahaan.
Namun setelah menyelesaikan pekerjaan sayap bagian utara yang berhadapan langsung dengan Desa Administratif Taruy itu, pihak perushaan belum juga membayar hak mereka sesuai keseapakatan.
“Harga per kubik 200.000,00 dengan volume 149 meter persegi, sehingga total harganya 29.800,000,00. Katong baru minta panjar 2.800.000,00. Jadi sisa tunggakan gaji ada 27.000.000,00 yang belum dibayarkan” akuinya.
Sementara itu, lanjut dia, dari tunggakan upah itu belum terhitung dengan pekerjaan badan sayap jembatan bagian selatan yang berhadapan dengan Negeri Danama.
Dirinya berharap pihak perusahaan secepatnya mengambil kebijakan untuk membayar upah kerja karyawan sehingga pekerjaan jembatan dapat berjalan kembali.
Jika belum dibayar lanjut dia, akan berdampak pada pekerjaan proyek jembatan di Desa Kwaos, Keta dan Kian. Karena kebutuhan bahan yang dibutuhkan pada beberapa proyek itu sementara dipalang oleh 14 karyawan pekerjaan sayap Wai Danama.
“Kami berharap pihak perusahaan secepatnya membayar gaji kami, ini soal kebutuhan semua karyawan” harapnya (BB-AZ)