"Untuk pelaku pembakaran sudah kita identifikasi dan kita juga akan melakukan penegakan hukum, sedang kita siapkan untuk hal-hal ke depan agar tidak kontra produktif,"

BERITABETA.COM, Ambon - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Maluku Brigadir Jenderal Polisi Imam Thobroni mengajak seluruh elemen masyarakat Maluku agar dapat meredam setiap informasi yang bisa memprovokasi warga.

Ajakan ini disampaikan Wakapolda saat memimpin konferensi pers pengungkapan kasus penikaman pelajar SMK Negeri 3 Ambon yang berdampak luas hingga menyebabkan belasan rumah terbakar dan ratusan warga negeri Hunuth mengungsi.

Siaran pers berlangsung di Markas Polresta P. Ambon dan Pp Lease, Kamis siang (21/8/2025).

Hadir Direktur Kriminal Umum Polda Maluku, Kabid Humas Polda Maluku, Kapolresta Ambon, Wakapolresta Ambon dan Para PJU Polresta Ambon.

Wakapolda meminta seluruh masyarakat di Ambon agar terus menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif pasca peristiwa bentrok antar warga yang terjadi di Hunuth, Selasa kemarin.

"Tadi Kami baru saja melakukan pertemuan bersama para tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua Desa yang kemarin bentrok. Kami juga sudah sepakat untuk tetap menjaga situasi yang sudah kondusif ini dengan baik, Saya mengajak kita semua agar mari kita redam setiap informasi yang dapat memprovokasi masyarakat," pintanya.

Menurutnya, Polresta Ambon bersama Polda Maluku masih terus mendalami kasus tersebut yang berujung terjadinya bentrok antar warga Hitu dan Hunuth.

"Pelaku penikaman sudah kami amankan berinisial I.S, pelajar SMK 3 Ambon, korban juga pelajar SMK 3. Kejadian ini dimulai dari adanya perkelahian pelajar yang menyebabkan satu orang meninggal dunia (A.P). Akibat dari perkelahian itu spontan saja terjadi bentrok sehingga menimbulkan kerugian material ada belasan rumah yang terbakar dan ratusan warga masih mengungsi," ungkapnya.

Terkait dengan pelaku pembakaran rumah warga di Hunuth, Wakapolda menegaskan pihaknya akan melakukan penegakan hukum.

"Untuk pelaku pembakaran sudah kita identifikasi dan kita juga akan melakukan penegakan hukum, sedang kita siapkan untuk hal-hal ke depan agar tidak kontra produktif," jelasnya.

Brigjen Imam mengajak semua pihak agar dapat bersabar dan menahan diri. Polda Maluku bersama Polresta Ambon telah menangani peristiwa tersebut.

"Termasuk pak gubernur pak walikota semua sudah berkoordinasi, dan tadi siang kami di Polda sudah bertemu dengan 4 bapak Raja yaitu dari Hitu Mesing, Hitu Lama, Hunuth dan Waiheru," ungkapnya.

Semua pihak, lanjut Wakapolda telah sepakat bahwa insiden kemarin adalah kesalahpahaman, dan tidak harus dibesar-besarkan atau berlarut-larut.