BERITABETA.COM – Mewabahnya virus corona ikut merubah perilaku setiap orang dengan menjalankan protokoler kesehatan ketat. Salah satunya dengan menggunakan hand sanitizer (larutan pencuci tangan) yang terbuat dari alkohol.

Namun, belakangan terungkap terdapat peruhahaan juga menggunakan methanol dalam hand sanitizer. Padahal, tidak aman alis berbahaya.  Etanol dan methanol sebenarnya masih satu  golongan dengan alkohol.

Bedanya adalah rumus kimianya yakni etanol adalah C2H5OH sedangkan metanol berumuskan CH3OH dan tentu sifat-sifatnya juga ada perbedaan, walaupun juga banyak persamaannya.

Etanol bisa diperoleh dari hasil fermentasi buah-buahan atau gandum dan lain-lain, dan banyak dikonsumsi sebagai minuman berakohol seperti bir, anggur (wine), brandy dan lain-lain.

Sedangkan metanol umumnya bukan dikonsumsi sebagai minuman, karena sifatnya yang lebih beracun dan dipakai sebagai bahan bakar seperti spiritus yang berwarna biru itulah methanol.

Methanol  merupakan cairan yang jernih tidak bewarna dan merupakan cairan yang mudah terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hydrogen dengan karbon monoksida atau karbon dioksida.

Methanol dibuat dari destilasi kayu, makanya juga disebut juga alkohol kayu, cairan ini banyak dipakai pada industri sebagai starting material pembuatan sebagai bahan kimia seperti folmaldehid, asam asetat, metakrilat, etilen glikol.

Selain itu juga banyak dipakai sebagai cairan pembersih kaca mobil, pembersih karburator, antibeku, toner mesin fotokopi dan bahan bakar.

Bahaya methanol bagi kesehatan yakni sangat mudah diserap oleh tubuh melalui rute pemberian (oral, inhalasi, topical).

Didalam hati (liver) methanol akan dioksidasi menjadi formaldehid (formalin) dengan bantuan enzim alkohol dehydrogenase dan kemudian dimetabolisir lebih lanjut menjadi asam format oleh enzim formaldehid dehidrogenase.

Belum lama ini Food Drugs Administration (FDA) menemukan metanol dalam beberapa sampel merek pembersih tangan yang diproduksi oleh salah satu produsen bahan kimia yang berbasis di Meksiko.

Tentunya hal ini sangat mengejutkan, mengingat metanol adalah zat beracun yang sangat berbahaya apabila terserap dan terpapar di permukaan kulit.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Rompu Roger Aruan, Sp.KK mengatakan, bahwa metanol sangat berbahaya bila terpapar kulit manusia.

“Metanol berbahaya. Metanol akan menyebabkan rasa perih, panas dan gatal apabila terpapar kulit,” terang dr. Aruan seperti dikutip dari Okezone,Rabu (24/6/2020).

FDA mengatakan bahwa paparan metanol yang signifikan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan saraf permanen dan kematian.

Sementara studi oleh Pusat Nasional Informasi Bioteknologi menjelaskan metanol berpotensi mematikan jika digunakan dalam dosis 30 hingga 240 mililiter.

Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat hendak membeli hand sanitizer untuk mencuci tangan. Jangan sampai niat untuk terhindar dari virus corona Covid-19 justru berbuah petaka bagi kesehatan kulit Anda.

Dalam kesempatan ini dr. Roger pun membagikan sedikit tips untuk membeli hand sanitizer yang aman digunakan.

“Merek dan produsen produk sebaiknya yang dikenal di masyarakat. Ada tulisan mengenai identitas produk, misalnya produk dibuat di mana. Terakhir adalah sudah terregister Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” pungkasnya (BB-DIP)