BERITABETA.COM, Ambon – Sebanyak sembilan oknum anggota polisi di lingkup Polda Maluku dipecat secara tidak terhormat karena melakukan berbagai pelanggaran. Enam dari sembilan oknum polisi itu diberhentikan  karena pelanggaran desersi atau meninggalkan tugasnya lebih dari 30 hari secara berturut-turut.

“Dua oknum anggota terlibat kasus asusila dan satu lainnya menelantarkan isteri dan anak yang hari juga dikenakan sanski PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) dalam upacara bulanan Polda,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa di Ambon, Kamis (17/1/2019).

Enam oknum anggota Polri yang terjerat sanski PTDH akibat desersi adalah Aiptu Indra Tri Sucahyo, Brigpol Mahdi Alhabsi, Brigpol A.M Lestaluhu, Briptu Adul Haris, Bripda Muhammad Saldy dan Brigpol I Ketut Sukerta.

Briptu Pol Abdul Haris, Bripda Muhammad Saldy Tuasalamony, dan Brigpol I Ketut Sukertia adalah anggota Sat Brimob Polda Maluku. Mereka dikenakan sanski PTDH karena sudah memiliki kekuatan hukum yang tetap dan mengikat serta dijerat melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2003.

Kemudian Briptu Fransye Latuni yang selama ini bertugas di Polres Maluku Tengah dan Briptu Yaman Galela di Polres Maluku Barat Daya diberhentikan tidak dengan hormat sebagai anggota Polri karena melakukan perbuatan asulisa.

Satu oknum anggota Polri lainnya yang diberhentikan adalah Brigpol Zeth Ballry Tanate dari Polres Maluku Tengah yang melakukan pelanggaran berupa penelantaran keluarga.

“Saya yakin mereka senang saja dipecat dari kedinasan dan mungkin saja mereka memilih PTDH karena ketika melakukan berbagai pelanggaran tidak ada iba atau malu sedikit pun karena dianggap wajar menurut mereka,” kata Kapolda.

Menurut Royke, selain sembilan oknum anggota Polri yang sudah diberhentikan, masih ada lagi yang antre menjalani proses hukumnya. “Yang sudah inkrah hukumannya siap-siap diberhentikan tidak dengan hormat. Namanya manusia pasti tidak sempurna, dan yang ada ini paling tidak melakukan pelanggaran tetapi kecil dan bisa segera diperbaiki atau insaf,” ucapnya.

Bagi Royke, anggota Polri yang baik sebagai insan Bhayangkara Negara kehormatannya adalah berkorban demi masyarakkat, bangsa, dan negara sebagaimana dituangkan dalam Catur Prasetya.

“Kalau mereka yang dipecat pengorbanannya dari mana, malahan dia mengorbankan orang lain seperti korbankan keluarga karena diterlantarkan, tinggalkan kesatuan dan masyarakat,” katanya. (BB-DIO)