Pemilik Lahan Ancam Segel Terminal BBM PT. Pertamina Masohi
BERITABETA.COM, Masohi – Terminal BBM PT Pertamina (Persero) yang terletak di kompleks Pantai Ina Marina, kota Masohi terancam disegel oleh pemilik lahan. Pemilik lahan, Ny, Olin Sopacua berencana akan memasang palang dan memboikot akses perusahaan tersebut apabila hak-hak mereka tidak diberikan.
Ancaman disampaikan, karena sejak 37 tahun lamanya beroperasi di atas lahan seluas 1,5 hektar, perusahaan berpelat merah ini tidak pernah memberikan kompensasi apapun kepada pemilik lahan.
Pendekatan juga tidak pernah dilakukan oleh pihak PT Pertamina dengan pemilik lahan, meskipun telah meraup keuntungan yang cukup besar sejak beroperasi tahun 1982 silam.
Pernyataan penuh ancaman ini disampaikan Ny. Olin Sopacua melalui relisnya yang diterima beritabeta.com di Ambon, Kamis, (17/1/2019).
Warga yang berdiam di Negeri Amahai, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengatkan, sejak mengawali aktifitasnya dalam proses aksebilitas di bidang BBM di Maluku Tengah pada tahun 1982 hingga 2019, belum pernah pihak pertamina melakukan pendekatan dengan keluarganya sebagai sebagai pemilik tanah adat.
Dia menegaskan, pihak keluarga pemilik hak adat atas tanah seluas 1,5 hektar yang di gunakan PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Masohi, akan kembali mengambil alih lahan tersebut, apabila pendekatan secara kekeluargaan dengan pihak pertamina tidak juga membuahkan hasil.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT. Pertamina pada Jumat, (10/01) kemarin, namun pimpinan pertamina sendiri tidak ada dan masih dinas di luar daerah. Kami hanya bertemu dengan salah satu pelaksana tugas (Plt) yang di datangkan dari PT. Peratamina (Persero) cabang Jayapura,”ungkapnya.
Olin juga menceritakan, pihak Pertamina belum bisa mengambil keputusan, dan akan menyampaikan hasil pertemuan tersebut kepada pimpinan cabang PT. Pertamina di Jayapura.
“Kami tunggu dalam satu minggu ke depan, karena pihak pertamina nantinya akan melakukan pertemuan kembali dengan kami selaku keluarga yang memiliki hak atas tanah tersebut, “tukasnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, pihak keluarga hanya menuntut agar perusahaan membayar biaya penggunaan tanah adat sejak tahun 1982 sampai saat ini. Dia menegaskan, tanah tersebut tidak akan dijual, dan hanya disewakan saja.
“Apabila dalam pertemuan nanti tidak ada kesepakatan antara keluarga besar Sopacua dan PT Pertamina, kami akan langsung melakukan aksi palang jalan dan boikot aktivitas perusahaan diseluruh areal,”tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Pertamina (Persero) Cabang Jayapura maupun Pimpinan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Masohi belum dapat di konfirmasi untuk di mintai keterangannya. (BB-DIA)