BERITABETA.COM, Ambon – Melonjaknya harga tiket pesawat dari dan ke  Kota Ambon, Provinsi Maluku  yang tidak kunjung turun hingga bulan Januari 2019, telah berpengaruh pada sejumlah aktifitas ekonomi di daerah ini.

Sektor pariwisata menjadi  sektor yang paling besar terkena imbas dari kenaikan harga tiket pesawat dan kini disimpulkan sebagai bencana bagi Maluku.

Kesimpulan tersebut tercetus dalam pertemuan antara Dinas Pariwisata Maluku dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maluku, Selasa (15/1/2019).

Kepala Dinas Pariwisata Maluku Habiba Saimima dihubungi beritabeta.com, Kamis (17/1/2019) menyebutkan, hasil rapat pihaknya dengan PHRI tersebut, terungkap banyak terjadi pembatalan bokingan kamar hotel di tahun 2019.

Dari data perhotelan yang diperoleh, kata Saimima,  rata-rata tercatat sebesar 80 persen terjadi pembatalan booking dari Bulan Januari sampai dengan Mei 2019, mendatang.

Pembatalan booking tersebut terjadi karena harga tiket pesawat dari dan keluar Daerah Maluku, masih tetap tinggi.

Secara keseluruhan, tambah Saimima, jumlah tamu perhotelan pada Desember 2018 bila dibanding Desember 2017 mengalami penurunan sekitar 25-55 persen. Sementara untuk tamu hotel berbintang juga turun sebesar 30-55 persen. “Ini bencana akibat kenaikan harga pesawat yang tidak kunjung turun,” tutur Saimima.

Selain perhotelan, jumlah penumpang pesawat pada Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 18,58 persen jika dibanding tahun sebelumnya. “Padahal Bulan Desember untuk Bandara Pattimura Ambon biasanya adalah bulan puncak jumlah penumpang,” ungkapnya.

Saimima mengaku untuk sektor pariwisata di Provinsi Maluku di akhir tahun 2018 lalu, mengalami penurunan drastis. “Ini terjadi karena faktor harga tiket pesawat yang naik tinggi. Dan sampai Januari tahun ini pun belum lagi turun,” tandasnya. (BB-DIO)