BERITABETA.COM, Ambon – Krisis air bersih di kota Ambon membuat sejumlah warga harus menjadi korban. Kondisi ini menimpa  sejumlah warga di kawasan Kampung Jawa, Keluarahan Pandang Kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Sudah tiga bulan, warga setempat harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih dari sumur terdekat.

Warga Kampung Jawa kelurahan Pandan Kasturi kecamatan Sirimau mengalami kelangkaan air bersih. Suda tiga bulan terakhir ini tidak lagi diairi air bersih dari Pam kata mama Ima warga masyarakat kampung Jawa.

Hal ini terungkap setelah Anggota DPRD kota Ambon, Yusuf Wally melakukan kunjungan ke kawasan tersebut, Jumat (01/5/2020).

Kepada beritabeta.com, Yusuf Wally menuturkan, saat melakukan kunjungan di Kampung Jawa dirinya mendapat masukan dari masyarakat terkait kondisi yang menimpa mereka.

Aleg PKS Kota Ambon Yusuf Wally bertemu warga Kampung Jawa mendegarkan keluhan terkait kelangkaan air bersih

Menurut Yusuf, salah satu warga di RT 002 RW 05 bernama Ima, mengaku  kelangkaan air bersih terjadi sejak 6 bulan yang lalu. Kondisi ini membuat warga di Kampung Jawa harus berjalan kaki untuk mengambil air bersih dari sumur yang berada di depan  Pelabuhan Perikanan Tantui.

“Mayoritas warga di Kampung Jawa sudah tiga bulan terakhir ini mengambil air di sumur tersebut, karena air yang dipasok DSA tidak lagi mengalir,” ungkap Ucu.

Yusuf Wally mengatakan, sesuai penuturan masyarakat di Kampung Jawa ada dari mereka yang sedikit terbantu, jika memiliki kendraan, namun warga yang tidak punya kendaraan terpaksa harus berjalan kaki ke sumur.

“Ada juga yang harus membeli dari mobil air dan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000,” bebernya.

Ia juga menceritakan, kondisi yang disampaikan Ima bahwa  setiap harinya terjadi antrian panjang warga di lokasi sumur, dan harus dilakukan pembatasan, karena jumlah warga yang cukup banyak.

“Jadi tergantung mereka membawa tempat untuk menampung. Rutinitas mengambil air bersih tersebut terjadi sejak pagi hingga sore hari,” ungkapnya.

Sumur itu tidak pernah sepi sejak tiga bulan terakhir. Warga kampung Jawa berlomba lomba datang untuk mengambil air bersih. Apalagi pemilik sumur tidak membatasi mau ambil berapapun. Bahkan warga tidak diminta biaya berapapun setelah mengambil air bersih.

Atas kondisi ini, Aleg PKS kota Ambon ini, meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dapat melihat hal ini. Sebab, beberapa jalur air bersih di Kampung Jawa tetap dipasok air bersih oleh DSA, sementara sebagian besarnya tidak lagi mendapatkan pasokan air bersih.

“Pemerintah melalui DSA harus dapat melakukan pengeboran untuk mengatasi kekurangan air bersih yang dialami warga ini. Apalagi sumur yang berada di depan Pelabuhan Perikanan Tantui itu melayani seluruh masyarakat dari Batu Merah atau Kelurahan Pandan Kasturi,” tutup Wally (BB-ES)