Bantu Petani Tanaman Rempah, Mercy Barends Dorong Digelarnya Sekolah Lapang
Sedangkan untuk jazirah Leitimur di Kota Ambon juga akan dibuka di lokasi berbeda, mengingat warga di desa dan negeri di kecamatan tersebut juga mengembangkan tanaman umur panjang dan buah-buahan.
"Jadi desainnya kita sepakati seperti ini untuk meyiasati masalah di hulu dan juga di hilir. Teknologi dan keterampilan kita asah dan juga pasar yang sasar juga bisa dicapai kedepan," tandas politisi PDI- Perjuangan Maluku ini.
Menyangkut anggaran untuk menunjang pembukaan dan pendirian sekolah lapang itu, Mercy yang juga anggota Komisi VII DPR-RI itu menyatakan, akan memanfaatkan sebagai dana yang diperoleh dari gaji serta biaya perjalanan reses dan akan dikelola timnya untuk dikembalikan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat.
"Prinsipnya dukungan penganggaran akan kita atur sedemikian rupa sehingga sekolah lapangan ini dapat terlaksana dan pelatihan perdana sudah bisa berjalan dalam waktu dekat kendati dalam bentuk sederhana," tegasnya.
Sementara itu, Ketua kelompok "Spirit" Negeri Liliboy Semmy Hetarion menyambut gembira gagasan pembukaan sekolah lapangan itu karena berdampak besar menjamin kelangsungan usaha petani di Maluku.
"Dari sekolah lapang ini para petani akan mendapatkan banyak ilmu tentang perkembangan teknologi pertanian moderen untuk diaplikasikan dalam usahanya," ujarnya.
Dia berharap sekolah lapang itu dapat segera direalisasikan, sehingga menjadi wadah pembinaan para petani tanaman umur panjang dan buah-buahan menuju kemandirian dan kesejahteraan," ujarnya.
Semmy yang juga Ketua Asosiasi Petani Rempah Maluku menambahkan, kelompok tani yang dipimpinnya telah didirikan sejak tahun 2010 dengan 15 orang untuk melakukan penangkaran bibit pala dan cengkeh untuk memenuhi kebutuhan petani di masyarakat di Maluku.
Saat ini kata dia, masing-masing anggota kelompok itu sudah memiliki tempat penangkaran benih pala dan cengkih dan polupasi pembibitan yang dikembangkan setiap tahunnya mencapai angka ratusan ribu anakan (BB)
Editor : Redaksi